BANDUNG, PelitaJabar – Usai Ramadan dan Idulfitri 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali fokus menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah wilayah.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bandung, Asep Gufron menyebut, ada beberapa kawasan yang menjadi prioritas utama penataan PKL. Titik paling utama adalah PKL di kawasan Alun-alun Bandung.
Penataan PKL di kawasan Saparua dan Monumen Perjuangan (Monju) juga masuk ke dalam prioritas.
“Perlu kolaborasi bersama dari aparat kewilayahan beserta para OPD (Organisask Perangkat Daerah) lainnya. Khusus untuk di kawasan Alun-alun, itu sudah ‘clear’ (aturannya), harus bebas dari PKL. Pemkot Bandung sudah mengakomodir ke area basemen,” ungkap Asep dalam Rapat Koordinasi di Balai Kota, Senin 22 April 2024.
Tak hanya itu, kawasan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), serta pasar tumpah di sekitar Jalan Diponegoro tak luput dari penataan.
“Titik-titik di wilayah perkotaan ini harus menjadi perhatian kita,” pesannya.
Pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk terus memonitor di wilayahnya. Pemantauan harus secara masif sehingga titik-titik yang menjadi perhatian dapat sama-sama terjaga dari PKL.
“Kita harus menjaga konsistensi, melakukan edukasi, sosialisasi, dan penegakan. Jangan sampai penegakan aturan ini terkesan hanya sementara oleh masyarakat,” ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi memastikan, Satpol PP Kota Bandung terus berupaya melakukan koordinasi dan komunikasi penataan PKL di sejumlah wilayah prioritas tadi.
“Kami sampaikan kepada aparat kewilayahan, harus ada ketegasan. Kami sudah berkomunikasi, salah satunya kepada para PKL di kawasan Saparua. Di sana, sudah jelas PKL dipindahkan ke area pujasera, jadi tidak boleh meluber ke jalan,” pungkasnya. ***