Angka Partisipasi PT Rendah, IKA UPI-APTISI Jabar Jalin Kerjasama

Angka partisipasi pendidikan tinggi yang rendah 24,5 persen pada 2024, Jabar masih tertinggal jauh dari DK Jakarta 38,2 persen. Bahkan, angka partisipasi kasar pendidikan tinggi Jawa Barat masih kalah dari Jawa Tengah (26,1 persen) dan Jawa Timur (27,3 persen).

 

 

BANDUNG, PelitaJabar – Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) dan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV Jawa Barat berkolaborasi.

Ketua APTISI Jawa Barat Eddy Soeryanto Soegoto mengungkapkan, pertemuan perdana ini merupakan embrio lahirnya kolaborasi strategis bagi pengembangan pendidikan tinggi di Jawa Barat.

Saat ini APTISI Jawa Barat memiliki anggota 350 perguruan tinggi swasta dengan beragam skala dan karakteristik lembaganya. Ada perguruan tinggi dengan mahasiswa puluhan ribu, namun ada juga yang sedikit mahasiswa.

“Alhamdulillah saat ini ada tujuh PTS di Jawa Barat yang sudah mendapat akreditasi unggul. Sebagian lain ada yang kategori baik dan baik sekali. Tugas kami di APTISI untuk bersama-sama memajukan PTS di Jawa Barat,” ungkap Eddy saat dialog silaturahmi antara Pengurus Pusat IKA UPI dan pimpinan APTISI Jawa Barat di Sekretariat APTISI Jawa Barat, Jalan Cimincrang, Bandung, Selasa 25 Februari 2025.

Rektor Universitas Komputer Indonesia (Unikom) ini melanjutkan, APTISI merupakan wadah perjuangan bagi seluruh PTS untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.

“Selama ini mindset masyarakat terkait kuliah itu ya perguruan tinggi negeri, masyarakat kita masih negeri minded. PTS biasanya jadi pilihan terakhir. Padahal, PTS juga memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan. karena sebagian program studi memiliki akreditasi internasional,” tambah Eddy.

Senada, Sekretaris Jenderal IKA UPI Najip Hendra SP mengaku berterima kasih atas sambutan hangat pimpinan APTISI Jawa Barat.

“Angka melanjutkan pendidikan tinggi kita di Jawa Barat masih berkutat pada angka 52,3 persen. Hampir setengah dari lulusan SMA di Jawa Barat tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Ironis karena Jabar memiliki jumlah perguruan tinggi sangat banyak dan lebih dari 350 PTS. Boleh jadi persoalannya bukan pada akses, melainkan informasi yang tersendat. Ini pekerjaan rumah kita bersama,” beber Najip.

Sementara Sekretaris APTISI Jawa Barat Supriyadi menambahkan, kolaborasi juga terbuka pada dimensi lain seperti pengembangan literasi masyarakat, penjaringan bakat calon mahasiswa, try out, dan lain-lain.

“Kolaborasi tersebut diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Barat,” pungkasnya singkat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *