BANDUNG, PelitaJabar – Bermula hanya ingin menjaga kesehatan, akhirnya keterusan menyenangi olahraga tenis lapangan. Itulah pengalaman seoarang Tanthy Trisantina S.P, sebelum akhirnya terjun sebagai atlet andalan NPCI Jawa Barat.
“Awalnya hanya sekedar jaga kesehatan saja. Tapi lama-lama keenakan. Jadi sekarang saya benar-benar belajar secara profesional untuk menjadi atlet tenis kursi roda ini,” papar Tanthy kepada PJ Senin (28/6/2021).
Wanita berhijab yang lahir di Bandung 12 maret 1977 ini berkisah, terlahir dengan satu kaki. Sejak usia 3 tahun sudah memakai protese/kaki palsu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tanthy juga menyebutkan sebelum terdampar di National Paralympiik Indonesia (NPCI) Kabupaten Cianjur, dirinya juga pernah sekolah di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Bandung.
“Semua saya jalani dengan semangat. Dan pendidikan terakhir saya adalah sarjana pertanian UNPAD, kegiatan saya sekarang adalah wirausaha dibidang EO fashion hijab dan kuliner bakery,” cerita Tanthy.
Lalu sekarang..?
“Ya, itu tadi. Sekarang karena sudah mencintai olahraga tenis lapang, saya pun serius mengikuti latihan olahraga ini. Cabang olahraga tenis lapangan namanya. Tapi di NPCI disebut tenis kursi roda karena saya disabilitas,” katanya sambil tersenyum.
Awalnya dia sempat bingung. Bermula ingin sehat dan olahraga tapi karena dirinya disabilitas sehingga tidak yakin dapat melakukan olahraga yang membutuhkan fisik yang kuat ini.
“Alhammdulilah akhirnya saya dikenalkan pada suatu wadah organisasi yang menaungi bakat prestasi disabilitas yaitu NPCI, jadilah saya seperti sekarang ini,” jelasnya.
Sejak mengenal tenis lapang kursi roda tahun 2014, Tanthy mengikuti kejuaraan pertama di ajang Peparda Bekasi. Dia berhasil meraih medali perak di double putri dan medali perunggu di double mix untuk NPCI kab Cianjur.
Lalu tahun 2018 di Peparda Kabupaten Bogor, Tanthy bersuara merdu bila bernyanyi ini berhasil meraih medali perunggu di single dan medali perunggu di double mix. Kali ini untuk kontingen NPCI Kota Bandung.
“Sekarang saya sedang mengikuti Pelatda Peparnas Jabar menuju Papua. Saya sangat serius untuk kali pertama tampil di kancah olahraga Nasional yang multi event ini,” tambahnya.
Tidak tanggung-tanggung, di Peparnas Papua nanti, dirinya bertekad membawa pulang 4 medali emas ke Jawa Barat.
“Saya mohon doanya dari semua masyarakat Jawa Barat, saya akan berjuang sekuat tenaga Semoga Allah mengabulkan niat baik saya ini,” tutupnya. Joel