Bandung Menanam Jilid II Tanam 21.600 Pohon

- Penulis

Sabtu, 14 November 2020 - 16:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar -Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menggelar program penanam pohon secara serentak di Bandung Menanam Jilid II ini, ditaman 21.600 pohon berbagai jenis.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, program Bandung Menanam ini menjadi bagian menyambut peringatan Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November dan juga peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia pada 28 November.

“Leading sector Dispangtan Kota Bandung bergabung beserta dengan masyarakat melaksanakan hari menanam pohon sedunia. Hari ini kita sudah menanam pohon jilid kedua,” kata Oded di Taman Lapangan Puter, Kamis, (12/11/2020).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jenis tanaman pada Bandung Menanam Jilid II ini terdiri dari 10 ribu pohon buah-buahan. Lalu tanaman tabulapot seperti jeruk nipis, jeruk purut dan jambu Kristal sebanyak 1.800 pohon. Kemudian 6.000 bibit tembakau, 200 rumput vetiver, serta bibit sayuran sebanyak 1.800 pohon cabe dan 1.800 terong ungu.

“Program ini tidak hanya dilaksanakan di Coblong saja tapi di 30 kecamatan. Yang luar biasa kali ini dengan Forkopincam (Kepolisian dan TNI) ikut melaksanakan tanam pohon ini,” ujarnya.

Oded juga meluncurkan program buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis). Sebuah program ketahanan pangan yang juga terintergasi dengan program pengelolaan sampah Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman).

Buruan SAE kali ini juga berbarengan mulai bergulir di 60 titik. Sebelumnya 141 lokasi Buruan SAE sudah lebih dulu beroperasi.

Sementara Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memaparkan, konsep Buruan Sae ini merupakan pengembangan dari urban farming. Namun yang membedakannya adalah terintegrasi dengan pengelolaan sampah seperti dalam inovasi penanaman melalui Organic Tower Garden (OTG).

Dalam inovasi OTG ini, sampah sampah organik pekarangan dijadikan sebagai media tanam untuk pangan. Kemudian bisa dicampur dengan sampah dapur atau sisa makanan dapat berfungsi sebagai pupuk kompos alami.

“Bagaimana cara megolah dari Buruan SAE mempunyai nilai gizi lebih juga nilai ekonomis. Kemudian ada kolaborasi pemanfaatan sampah untuk media tanam, jadi berputar di satu area untuk keutuhan Buruan SAE,” terang Gin Gin. Rls

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB