Bantu Petani Teh, Tel – U Kembangkan Pemetaan Kandungan Air Tanah Berbasis Radar

- Penulis

Senin, 16 Januari 2023 - 15:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Dorong produktivitas di sektor pertanian, Telkom University berhasil mengembangkan metode pemetaan kandungan air tanah pada lahan pertanian atau perkebunan berbasis sistem radar.

Secara spesifik, teknologi yang dikembangkan tersebut digunakan untuk mendukung pemupukan presisi di perkebunan teh.

Riset tersebut dikembangkan oleh Dr. Aloysius Adya Pramudita, yang merupakan peneliti Telkom University dari Fakultas Teknik Elektro (FTE).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melalui riset, Adya bersama tim berupaya mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi pada industri pertanian dan perkebunan dengan menerapkan konsep Precision Agriculture pada pengelolaan kegiatan pemupukan. Ketepatan dalam pemupukan dapat meningkatkan efisiensi.

‘Konsep tersebut dilakukan dengan melipatgandakan kemampuan mengolah informasi, informasi penting yang kami Kelola merupakan informasi kandungan air tanah. Informasi kandungan air pada tanah dimanfaatkan untuk menentukan dan pengaturan waktu pemupukan serta memperkirakan kebutuhan pupuk, sehingga pemupukan dapat efektif dan efisien,’ paparnya Senin 16 Januari 2023.

Alat ini dapat memberikan solusi terhadap permasalahan ketidakakuratan data-data lahan sebagai referensi proses pemupukan.

Sebelumnya petani berpatokan pada kondisi cuaca dan data curah hujan untuk memperkirakan kandungan air tanah.  Hal tersebut kurang akurat apabila dilakukan pada lahan perkebunan yang sangat luas.

‘Akibatnya apabila proses pemupukan tidak dilakukan dengan dasar yang tepat, bisa tidak tepat waktu dan tepat jumlah. Pada kasus perkebunan teh misalnya, pemupukan memiliki porsi 40-60 persen biaya produksi,’ tambahnya.

Proses penelitian dilakukan sejak 2015, dimulai dengan penelitian dasar dan telah mengalami pengembangan dan terakselerasi sejak 2021 dengan dukungan sumber pendanaan dari LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan). Pengembangan fitur-fitur baru dari teknologi ini masih terus berjalan hingga 2024.

‘Penelitian pengembangan fitur-fitur baru dari teknologi ini, sehingga tidak hanya sebagai sistem pengambilan keputusan untuk pemupukan presisi namun juga dapat menghimpun jenis-jenis data lahan yang lain dengan memanfaatkan Sistem GPR atau Ground Penetrating Radar,’ pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah
Yadi Sofyan Sidak Pelatcab Peparda NPCI
Rakerprov IKASI, Bahas Usia Hingga Pungutan BK Porprov
Camat Kersamanah Ingatkan Kades Tak Boleh Pegang Dana Desa

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:42 WIB

Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:36 WIB

Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:31 WIB

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terbaru

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB

FEATURED

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Rabu, 9 Jul 2025 - 20:31 WIB