SUMEDANG, PelitaJabar – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong dinas terkait, memperhatikan lahan hutan kritis untuk segera diperbaiki.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Tia Fitriani menyebutkan, program kementerian kehutanan dan dinas perhutanan di Jabar, salah satunya upaya mitigasi bencana melalui program penyediaan bibit tanaman di semua lahan kritis hutan harus didukung.
“Masalah lahan kritis ini diibaratkan bola salju yang terus membesar, jika kita memang tidak peduli dengan kondisi lahan kritis saat ini, apalagi di daerah yang kondisi tanahnya labil. Kan masyarakat juga yang terkena dampaknya,” beber Tia usai rapat di UPTD Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (17/7/2024).
Dia mencontohkan, di Kabupaten Bandung banyak lahan yang beralih fungsi dimanfaatkan masyarakat secara massif untuk perkebunan tanaman sayuran yang jelas-jelas jenis tanaman sayuran tidak akan bisa menahan resapan air ketika curah hujannya tingg, menyebabkan daerah bawah terendam atau banjir.
“Ketinggian tertentu berubah menjadi lahan sayuran, dan itu menjadi salah satu penyebab Kawasan di dataran rendahnya menjadi terendam banjir,” ucapnya.
Selain itu, masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa tanaman buah-buahan yang memiliki waktu panen relatif singkat dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Dengan kata lain, masyarakat juga harus berperan aktif menjaga kelestarian hutan dengan mengikuti program pembibitan tanaman buah ini, hasilnya untuk petani, tetapi kelestarian hutannya juga harus terjaga dengan baik,” pungkas Tia. ***