Gerabah merupakan Industri kerajinan yang menghasilkan karya sesuai dengan bahan dasarnya.
Kerajinan gerabah adalah industri kerajinan dengan bahan baku yang digunakan adalah tanah liat.
Produk gerabah diantaranya, pot bunga, alat-alat dapur, genting, batu bata, aneka permainan anak dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Indonesia, gerabah juga dikenal dengan keramik tradisional.
Gerabah juga disebut keramik rakyat, karena mempunyai ciri pemakaian tanah liat bakaran rendah dan teknik pembakaran sederhana.
Sebagian besar industri gerabah di Indonesia merupakan usaha yang diperoleh secara turun temurun dan menggunakan teknologi tradisional.
Mutu dan produktifitas produk yang dihasilkan pun relatif rendah, serta belum didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
Pandemi Covid-19 sendiri, telah meluluhlantakkan sendi- sendi usaha, termasuk Industri gerabah.
Seperti yang dialami para pengrajin di Desa Banyumulek Provinsi Lombok, Desa Kapal Provinsi Bali, dan Desa Plered Provinsi Purwakarta.
Termasuk juga di Desa Banyumulek Provinsi Lombok, Desa Kapal Provinsi Bali, dan Desa Plered Provinsi Purwakarta.
Industri di beberapa desa tersebut, mengalami penurunan signifikan, karena kurangnya keterediaan modal, bahan baku, dukungan pemerintah dan swasta, kreativitas, teknologi, dan pemasaran.

Namun dari semua itu, faktor yang sangat berpengaruh adalah karena perubahan pasar, yakni wisatawan.
Ketika kunjungan wisatawan turun drastis, penjualan pun akan menurun.
Faktor lainnya karena menurunnya perekonomian baik di Indonesia maupun secara global.
Karena itu, diperlukan berbagai tindakan segera.
Diantaranya kolaborasi dengan berbagai Steakholder, keterlibatan generasi muda, dan digitalisasi.
Tak hanya itu, target pasar serta kegiatan offline dan online harus terus diperluas agar gerabah dapat bertahan.
Yang paling penting, SDM perlu ditingkatkan melalui pelatihan pelatihan, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
Untuk itu, milenial atau generasi muda juga dapat mendorong terciptanya keberlanjutan tenaga kerja (pengrajin) yang meneruskan industri gerabah.
Strategi produksi juga harus mengikuti perkembangan jaman, dimana teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kuantitas.
Media sosial sendiri bisa dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran, sehingga dapat memperluas pasar dan menjangkau lebih banyak pelanggan. ***