BANDUNG, PelitaJabar – Tidak gampang untuk meraih “Jabar Hattrik” PON XXI Sumut-Aceh tahun 2024. Karena tantangannya sangat banyak.
“Saya selalu mengingatkan teman-teman di Satlak untuk tidak bersikap “under ustimate” terhadap kekuatan lawan. Kita harus selalu fokus dan menganggap kekuatan lawan itu lebih baik dibanding kita,” tegas Ketua Umum KONI Jabar Prof.Dr. HM Budiana saat Pengukuhan Atlet Pelatda PON XXI Jabar di Lapangan Atletik Sintetis Pajajaran Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (25/01/2024).
Dikatakan, pengukuhan Pelatda PON XXI menjadi pintu utama bagi atlet, pelatih, mekanik dan ofisial pendukung di setiap cabor untuk bersungguh-sungguh menuju “Jabar Hattrick”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia juga mengingatkan bahwa sport science harus digunakan.
“Atau “meng-combain” antara science dengan metode-metode lama. Misalnya perkembangan di kepelatihan cabor tersebut. Kenapa harapan seperti itu muncul dari saya, karena persiapan PON bukan persoalan ringan dari sisi anggaran,” bebernya.
Ada sekitar Rp 337 miliar yang diterima KONI Jabar, sekitar 30 miliar rupiah ada di Dispora.
“Sehingga totalnya lebih dari 367 miliar rupiah. Dan ini tentu bukan jumlah uang yang kecil,” ucap Prof Budiana.
Saat ini hampir semua cabor tambahnya sudah memulai Pelatda yang hanya tinggal satu atau dua cabor saja yang belum.
“Tapi Alhamdulillah mayoritas pertanggal 11 Januari semua sudah menggelar Pelatda. Contohnya cabor dayung yang sudah memulai Pelatda,” tambahnya.
Dia berharap peran media untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaan Pelatda di lapangan.
“Oleh karena itu lewat media dan kepada teman-teman cabor, soal keorganisasian harus rapih. Agar kita bisa berkonsentrasi terhadap prestasi, disinilah peran media saya minta mengawasi dan mengawal persiapan Cabor,” pungkasnya.
Setelah pengukuhan Pelatda, KONI Jabar masih memiliki agenda tes kesehatan dan tes fisik. Joel