Cabor Sepakbola Tidak Dipertandingkan di Peparda VI Bekasi

- Penulis

Kamis, 28 April 2022 - 05:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Sulit mencari pemain adalah salah satu kendala cabang olahraga sepakbola tidak dipertandingkan pada Pekan Paralympik Daerah (Peparda) VI di Kabupaten Bekasi.

Hal tersebut dikemukan Mantan Manajer tim Sepakbola Peparnas Jabar di Papua Kang Aip Saputra kepada PJ Kamis 28 April 2022.

“Peparda 2022, Cabor Sepakbola tidak dipertandingkan. Dikarenakan beberapa hal. Diantaranya atlet sepakbola di tiap Kab/Kota yang masih minim. Sulit untuk mencari atlet dengan klasifikasi Celebral Pascy (CP) Selain itu tuan rumah Kabupaten Bekasi  belum mempunyai tim Sepakbola CP,” kata Kang Aip.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kang Aip bersama Menpora Zainudin Amali saat Peparnas Papua. PJ-Joel

Kendati kecewa kata Wakil Ketua I NPCI Jabar ini, namun alasannya sangat kuat  mengingat tiap Kab/kota yang belum mempunyai tim sepakbola klasifikasi  CP tersebut.

“Kasihan juga memang. Atlet dengan klasifikasi CP tidak dipertandingkan Cabor Sepakbolanya. Tapi, atlet itu juga masih bisa ikut bertanding di cabor lain misalkan di Atletik,” tambahnya.

Cerebral Palsy itu sendiri dijelaskan Kang  Aip adalah Cerebral” berarti berpusat pada otak. “Palsy” menandakan kurangnya kontrol otot. Jadi Cerebral Palsy (CP) didefinisikan sebagai suatu kondisi kesehatan yang mempengaruhi gerakan, tonus otot, refleks dan postur.

“Terutama karena kekurangan oksigen di bagian otak untuk jangka waktu tertentu saat lahir atau usia yang sangat muda. Itu mungkin ada sejak lahir atau didapat hingga usia tiga tahun,” katanya.

Untuk event di tingkat Nasional sendiri, Cabor Sepakbola CP baru dua kali di gelar. Yaitu, di Peparnas tahun 2016 Jawa Barat dan Peparnas 2021 Papua.

“Saya berharap pada Peparnas berikutnya di medan tahun 2024 sepakbola CP ini kembali dapat dipertandingkan,” harapnya.

Disebutkan, kondisi atlet atau pemain Sepakbola CP itu memang terletak pada  keterbatasan di gangguan neurologisnya yang berpengaruh pada perkembangan otot ototnya.

“Misalkan terjadi gangguan pada daerah otot tangan atau otot kaki, gangguan pada neurologis otaknya, dan gangguan pada tulang kaki dan tangan. Sehingga tidak bisa bergerak dengan normal,” terang Kang Aip yang juga memiliki klub sepakbola AS SPORT dan SSB JAYA PUTRA FC dan berdomisili di Kabupaten Purwakarta. Joel

Komentari

Berita Terkait

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026
Ini Kelebihan DAIFEST 2025, 9 Unit Mobil dan Logam Mulia Siap Jadi Milik Anda

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB

Dadi Ahmad Roswandi, resmi terpilih sebagai Ketua IKASMANTIKA masa bakti 2025–2030. PJ/Dok

DAERAH

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:59 WIB