SYDNEY, PelitaJabar– Lima perusahaan Australia ikut serta di ajang “China International Import Expo (CIIE)” mendatang. Hal ini terungkap dalam tur Biro CIIE di Sydney, Australia, pada 2 Desember 2019 lalu.
Komunitas bisnis Australia mengatakan, pihaknya ingin mengikuti CIIE pada tahun depan, setelah even kedua berakhir di Shanghai pada bulan lalu.
Selama tur, para peserta pameran menyebutkan peran CIEE yang memberikan peluang terbaik untuk merambah pasar Tiongkok.
Sun Chenghai, Wakil Direktur Jenderal Biro CIIE, mengulas hubungan erat yang terjalin antara Tiongkok dan Australia selama beberapa tahun terakhir.
Melalui siaran pers yang dikirimkan PRNewswire ke PJ.Com Senin (9/12/2019) menyebutkan,
sekitar 150 peserta pameran asal Australia akan ikut dalam pameran impor kedua. Jumlah ini naik 30% dari ajang edisi pertama. Sementara, luas area pameran juga telah meningkat sebesar 40% secara tahunan, menurut Sun.
Kylie Bell, Direktur Pelaksana, Dinas Perindustrian New South Wales, berkata, setengah dari peserta pameran CIIE kedua asal Australia, berdomisili di New South Wales.
“CIIE telah menjadi platform ideal untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Tiongkok-Australia,” Kylie.
Konsul Jenderal Tiongkok di Sydney Gu Xiaojie mengungkapkan, CIIE menjadi sarana penting yang menunjukkan eratnya hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan Australia.
Gu menyambut baik kalangan perusahaan Australia yang berpartisipasi dalam CIEE, serta kontribusi mereka dalam memperkuat hubungan bilateral Tiongkok dan Australia.
Digelar dari 5-10 November, ajang CIIE kedua menarik minat lebih dari 3.800 perusahaan dari 181 negara, wilayah, serta organisasi internasional. Nilai komitmen pembelian barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun telah menembus $ 71,13 miliar, naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Rls