ASPIRASI : Komisi C DPRD Kota Bandung melakukan rapat kerja membahas aspirasi dari warga terkait pemanfaatan lahan, penanganan banjir Cibaduyut, dan PSU di sekitar wilayah terdampak pembangunan KCIC, di Ruang Rapat Bamus DPRD Kota Bandung, Rabu, (21/6/2023). Dani/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, PelitaJabar -Akibat pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), membuat sejumlah ruas di jalan Cibaduyut mengalami kebanjiran. Selain itu, berbagai keluhan lainnya juga terlontar dari sejumlah warga yang melaporkan hal tersebut ke Komisi C DPRD Kota Bandung.
Terkait relokasi TPS Cibaduyut dan juga jalan warga yang terganggu, yang masih belum terdapat solusi hingga saat ini. Juga terkait terganggunya drainase di KM 131 yang belum terselesaikan meski sudah dua kali disampaikan surat ke pihak yang berwenang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C, Muhammad Al-Haddad, S.E., M.M., mengatakan, KCIC dan dinas terkait perlu menginventarisir permasalahan dari setiap wilayah dampak pembangunan KCIC tersebut untuk meminimalisir kesalahpahaman.
“Dari banyaknya pendapat ini mohon untuk diinventarisir apa saja yang sudah progress dan sejauh mana progresnya sehingga kami mengetahui sejauh mana. Karena sudah banyak versi, jadi kita pelajari dulu dokumen dari KCIC dan Pemkot, sehingga menjadi dasar dari komitmen,” beber Haddad saat rapat kerja membahas aspirasi warga terkait pemanfaatan lahan, penanganan banjir Cibaduyut, dan PSU di sekitar wilayah terdampak pembangunan KCIC, di Ruang Rapat Bamus DPRD Kota Bandung, Rabu, 21 Juni 2023.
Rapat tersebut digelar bersama Dinas SDA & BM, DPKP, Camat Bandung Kulon, Camat Bandung Kidul, Camat Bojongloa Kidul, Camat Buahbatu, dan Dirut PT KCIC.
Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi, S.IP, dan dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ir. H. Agus Gunawan, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung, drg. Maya Himawati, Asep Mahyudin, S.Ag., Sandi Muharam, S.E., dan Muhammad Al-Haddad, S.E., M.M.
Selain itu, Anggota Komisi C, Asep Mahyudin menanyakan kinerja dalam penanganan dampak KCIC tersebut, karena menurutnya masalah yang dibahas masih sama seperti masalah tahun awal pembangunan KCIC.
Menueutnya, proyek KCIC perlu didukung tapi harus memperhatikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Namun, masalahnya masih sama sebelum Covid datang, tentang lahan sisa, yang dibangun dengan masyarakat, dampak lahan yang sama dibahas barusan.
“Dampak jalan relokasi yang masih bermasalah. Minta dijadikan perhatian karena menjadi pertikaian antar masyarakat. Jangan saing lempar antar pengurus karena seharusnya menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. ***