BANDUNG, PelitaJabar – Dewasa ini, penggunaan aplikasi AI (Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan) kian masif. Meski dinilai banyak membawa manfaat, namun tak sedikit orang mencari keuntungan pribadi dengan cara-cara melawan hukum. Karena itu, penggunaan AI netral, tergantung yang mendesainnya.
“Sudah pasti ini (AI) mensupport apa yang dibutuhkan bangsa ini. Seperti yang di state oleh pak Presiden, kemandirian terkait swasembada energi. Termasuk swasembada-swasembada pangan dan seterusnya, dengan AI kita bisa melakukan optimasi-optimasi sehingga apa yang dicicta-citakan bangsa ini bisa tercapai,” papar Rektor Telkom University (Tel-U) Tel-U, Prof. Dr. Adiwijaya kepada PJ usai pengukuhan 6 Guru Besar di Gedung Damar Tel-U, Bojongsoang Buah Batu Kabupaten Bandung Kamis, 19 Desember 2024.
Karena itu, dia melanjutkan, aplikasi tersebut tergantung siapa yang mendesainnya.
“Dengan AI kita menghadirkan program-program yang baik, namun semua itu juga tergantung dari penggunanya sendiri, untuk tujuan apa AI itu, semua tergantung orangnya,” tambah sang Rektor.
Terkait pengukuhan 6 guru besar, Prof Adiwijaya menyebutkan guru besar merupakan karir akademik dari seorang dosen. Mulai dari asisten ahli, rektor, rektor kepala sampai akhirnya menjadi Guru Besar.
“Terdiri dari 4 guru besar dari Fakultas Ekonomi Bisnis dan empat dari fakultas ilmu terapan. Keenam guru besar ini melengkapi guru besar existing dimana total guru besar original yang dimiliki Tel-U 19, dan 2 guru besar yang ditugaskan , jadi total ada 31,” ucapnya.
Senada, Ketua Senat Telkom University, Dr. Ir. Heroe Wijanto, M.T menjelaskan, pengukuhan ini selain gagasan riset maupun inovasi baru dan penerapannya, juga ada AI data analitik untuk data perbankan.
“Dari pihak kita, AI digunakan untuk berbagai macam pengembangan. AI untuk sensor, dimana jadi data yang dihasilkan dari sensor, ini teknologi baru bagaimana sensor itu bisa mampu mendeteksi berbagai macam gas, jadi menirukan itu. Kemudian untuk membedakan tanah, daun dan masih banyak manfaat lainnya,” ucap Heroe.
Sementara Ketua Forum Guru Besar Universitas Telkom, Prof. Dr. Ir. Jangkung Raharjo, M.T menjelaskan, sebagai jabatan jurnal akademik tertinggi, yang artinya seorang guru besar harus memberi contoh kepada dosen-dosen dibawahnya.
Sementara Forum Guru besar sendiri berfungsi bagian dari senat untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada senat, selanjutnya senat memberikan pertimbangan kepada Tel-U dalam hal ini Rektor.
“Saya ulangi lagi, sebenarnya fungsi guru besar itu, yang mungkin notabene mempunyai pandangan yang lebih besar,” pungkasnya.
Pengukuhan 6 guru besar Telkom University berlangsung meriah, dihadiri para dosen dan manajemen Tel-U serta undangan lainnya. ***