Diprediksi Jadi Industri Raksasa, PECAHIN & ISBI Gelar Workshop Penata Cahaya

- Penulis

Senin, 13 Januari 2025 - 14:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Profesi Penata Cahaya atau lighting di industri pertunjukan diprediksi menjadi industri raksasa. Pasalnya, belum banyak sumber daya manusia yang mumpuni dibidang ini.

Karena itu, PECAHIN kembali menghadirkan Kelas Pecahin Edisi 2 di Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung.

Workshop berlangsung selama empat hari, mulai 13 hingga 16 Januari 2025, pukul 09:00 hingga 17:00 WIB, menghadirkan dua narasumber utama, Iwan Hutapea, seorang Penata Cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, serta Johan Didik, profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pecahin berdiri sejak 2016, bertujuan saling sharing pengetahuan, karena media yang kita miliki sangat terbatas.  kenapa menggaet ISBI, selama ini kita sering mengadakan workshop sendiri, nah disini ada peluang kerjasama dengan dunia pendidikan, diman ISBI memiliki mata kuliah mata cahaya, sehingga kolaborasi ini sangat positif yang bisa kita tularkan kepada pelaku tata cahaya, baik mahasiswa dan masyarakat umum,” papar Iwan kepada PJ Senin 13 Januari 2025 di ISBI Jalan Buah Batu Bandung.

Menurutnya, ada ketidakcocokan antara suplay dan demand. Dimana beberapa tahun lalu, dunia even sangat berkembang, banyak acara ditambah budaya yang beragam.

“Setiap pertunjukan membutuhkan tata cahaya, suplay tenaga kerja sangat terbatas, fasilitas pendidikan menuju kesana hampir tidak ada. Sehingga tenaga kerja sangat kurang,” ucapnya.

Dikatakan, pada era 70an, institut seni menjadi acuan, dimana banyak tata cahaya dari mancanegara belajar ke Indonesia.

“Salah satunya Taman Ismail Marzuki, nah setelah itu di kita antara stag tidak berkembang, malah makin berkurang,” tambah Iwan.

Senada, Johan Didik mengungkapkan, 10- 20 tahun lalu, Indonesia sangat tertinggal, karena berbagai hal. Salah satunya terkait barang masuk.

“Pada 5-10 tahun terakhir cukup signifikan, dimana barang dan akses teknoligi sangat mudah ke Indonesia, dan setelah 2022, perkembangan industri seni pertunjukan dan imbasnya ke tata cahaya, dimana Indonesaia jadi barometer di Asia Tenggara, dan kita bangga, ini menjadi challaenge,” kata Johan.

Dimintai komentarnya kemungkinan ISBI membuka jurusan Tata Cahaya, Neneng Yanti wakil rektor II menjelaskan, ISBI sangat beruntung mendapat kerjasama ini, dimana masih banyak keterbatasan.

“Harusnya ISBI bisa mengakomodir. Namun butuh riset pasar, sdm juga, dimana dengan workshop ini bisa mendorong universitas di Bandung, supaya bisa mendorong ekosistem,” pungkasnya singkat.

Worskhop terbagi dalam dua kelas, Kelas Dasar Tata Cahaya sebagai kelas pertama dan Kelas Dasar Tata Cahaya & Pelajaran Penggunaan Perangkat console grandMA3 sebagai kelas kedua.

Informasi selanjutnya terkait worshop bisa langsung menghubungi ISBI di Jalan Buah Batu Bandung. ***

Komentari

Berita Terkait

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026
Ini Kelebihan DAIFEST 2025, 9 Unit Mobil dan Logam Mulia Siap Jadi Milik Anda

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB

Dadi Ahmad Roswandi, resmi terpilih sebagai Ketua IKASMANTIKA masa bakti 2025–2030. PJ/Dok

DAERAH

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:59 WIB