Dukung Pencegahan Stunting Melalui Lomba Inovasi Menu, di Apresiasi BKKBN

- Penulis

Selasa, 27 September 2022 - 21:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Dukung program Stunting, beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan menggelar Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal non beras, sebagai sumber karbohidrat bagi makanan bayi dibawah dua tahun, mendapat apresiasi dari BKKBN.

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan tinggi badan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo menerangkan, ada lima pilar yang dibangun dalam penanganan stunting di Tanah Air saat ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

‘Pertama Komitmen Presiden dan Wakil Presiden, pemerintah daerah, lembaga dan instansi terkait sudah cukup bagus dalam penanganan masalah stunting ini,’ ujar Hasto, di Arcamanik, Kota Bandung, Selasa 27 September 2022.

Dikatakan Hasto, mengedukasi masyarakat tentang stunting secara masif agar pencegahan bisa dilakukan sejak dini.

Namun begitu, dia menekankan, pelatihan terhadap kader-kader terus berjalan.

Lalu konvergensi pencegahan stunting, yaitu program-program kementerian atau lembaga yang beririsan dengan stunting bisa dikuatkan.

‘Seperti PKH (Program Keluarga Harapan), kalau bisa diberikan kepada keluarga yang berisiko stunting,’ paparnya.

Selanjutnya adalah ketahanan pangan. Dirinya berharap, tidak ada daerah atau wilayah yang kekurangan pangan.

‘Seperti hari ini, bagaimana menguatkan produk lokal Jawa Barat bisa menjadi pengganti produk-produk asing, yang kemudian bisa menjadi bagian kemandirian pangan tapi memiliki gizi seimbang,’ urai mantan Bupati Kulon Progo.

Terakhir adalah pendataan. Hal ini penting dilakukan agar program pencegahan stunting dari pemerintah bisa berjalan dengan baik.

Maka itu, pihaknya meminta agar tim pendamping di lapangan melakukan pendataan secara valid.

‘2021 kemarin angka prevalensinya 24,4 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa berada di angka 21,4 persen,’ pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB