NARSUM : Pimpinan DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menjadi narasumber talk show Radio PRFM, Sabtu, 26 Juli 2025. Dani/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, PelitaJabar – Pimpinan DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menyesalkan pembagian bir di ajang Pocari Sweat Run 2025 yang diikuti ribuan peserta, di Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sangat menyesalkan kejadian seperti ini. Saya mengetahui ini bukan dari video yang beredar, tetapi langsung dari masyarakat. Kebetulan saya menjadi pembina Forum Ummat Islam Bandung Bersatu. Rekan dari NU, Persis, Muhammadiyah, yang ada di dalamnya menyampaikan kekesalan mereka, kekecewaan mereka atas kejadian tersebut,” tegasnya di talk show Radio PRFM, Sabtu, 26 Juli 2025.
Mengangkat tema “Olahraga atau Hura-Hura? Kontroversi Pembagian Bir di Event Lari Bandung”, menurutnya acara lari tetap harus didukung karena menunjukkan kegiatan positif.
“Jangan juga nanti ada orang bicara, ‘wah, udah lah, kalau kayak begini enggak usah lagi ada acara-acara lagi’. Kalau hal itu saya enggak sependapat. Justru, ayo kita galakkan,” ucapnya.
menurutnya, penduduk Indonesia termasuk generasi malas bergerak.
“Itu makanya saya berharap dengan acara Pocari Sweat atau acara lain, bisa membangkitkan gairah berolahraga, terutama kota Bandungnya. Tapi yang negatif-negatif kayak bagi-bagi bir kita singkirin,” bebernya.
Menyinggung soal norma di balik konsumsi minuman beralkohol di ruang publik, Edwin kembali mengingatkan Perda Nomor 10 tahun 2024 tentang Pelarangan dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
“Kan tujuan olahraga itu, sehat jasmani, sehat rohani. Tiba-tiba ada penyusupan. Mungkin ide awalnya ini keren menurut mereka. Ini keren banget, Jelas ini mencederai karena selain kita punya regulasi, kita juga kan ada norma,” ujar Edwin.
Karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Kota Bandung serius menegakkan Perda terkait untuk menertibkan dan memberantas peredaran minuman keras ilegal. ***