BANDUNG, PelitaJabar – Berbagai suku, ras dan agama menetap di Kota Bandung. Tak salah jika Kota dengan luas sekitar 16 ribu hektar ini menjadi miniatur Repulik Indonesia.
“Kita daerah bagian dari Indonesia, menjadi keharusan merawat kesatuan persatuan di tengah keanekaragaman. Apalagi Kota Bandung ini miniaturnya republik, dari Sabang sampai Merauke ada orang yang tinggal di Kota Bandung, kita bangga itu. Bisa hidup dalam kedamaian,” papar Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat Upacara Hari Lahir Pancasila, di Balai Kota Bandung, Kamis 1 Juni 2023.
Dikatakan, melalui peringatan Hari Lahir Pancasila ini warga Kota Bandung harus merawat kehidupan di tengah perbedaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maknanya bagaimana kita harus terus merawat kehidupan di tengah keanekaragaman. Ini harga mati,” tuturnya.
Pancasila sebagai landasan ideologi dan juga sebagai pandangan hidup, menjadi senjata untuk mempersatukan berbagai keragaman.
“Itulah senjata kekuatan kita. Pancasila mampu mempersatukan berbagai keragaman, pluralisme, etnis hingga agama,” ujarnya Ema.
Dengan hiduup penuh toleransi, Ema meyakini, Kota Bandung selalu dalam keadaan kondusif.
“Kita tidak pernah ada konflik. Itu menunjukan kedewasaan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Kota Bandung. Itu luar biasa,” tuturnya.
Terlebih pada 2024 nanti Kota Bandung akan melaksanakan pesta demokrasi. Bagi Ema, potensi konflik, gangguan keamanan dan ketertiban, dan ancaman lainnya terhadap kehidupan masyarakat cenderung meningkat.
“Kita harus tetap awas dan antisipatif, dengan menguatkan karakter masyarakat yang tangguh, cerdas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya. ***