FOTO BERSAMA : Ketua Umum NPCI Jawa Barat Supriatna Gumilar berfoto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat NPCI Jabar Raih Juara Umum Peparnas Papua. Joel
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
BANDUNG, PelitaJabar – Jangan asal ngomong kalau tidak paham permasalahan. Apalagi hanya mengejar ambisi pribadi atau kelompok. Harus paham kisi kisinya bagaimana jalur secara organisasi menyampaikan mosi tidak percaya pada pimpinan.
“Harus jelas dasar kenapa muncul mosi tidak percaya itu pada Ketua NPCI Jawa Barat Pak Supriatna Gumilar. Apa yang salah selama kepemimpinan Pak Supri,” kata salah seorang Ketua Pengcab NPCI kepada PJ Senin (4/3/2024) saat dimintai tanggapan terkait adanya mosi tidak percaya.
Dikatakan, kalau hanya kegagalan Pak Supri mempertahankan Juara Umum pada Peparnas di Papua, lalu melakukan mosi tidak percaya itu tidak benar, naif dan tendensius.
“Semua orang tahu. Termasuk keluarga besar NPCI Jabar yang tergabung dalam kontingen waktu itu. Bagaimana kondisi saat itu di Papua. Jabar tidak gentar dalam memperjuangkan meraih juara umum. Tapi situasi dan kondisi saat itu di Papua tidak bisa membuat Jabar membawa pulang gelar Juara Umum. Kalau mau diperjelas itu urusannya masalah NKRI. Pahamkan,” kata sumber tadi.
Kenapa tidak mau menyebutkan nama?
“Saya bukan takut kang, hanya menghindar agar keluarga besar NPCI Jabar yang sudah harmonis dibangun ini tidak menjadi rusak, hanya gara-gara berbeda pandang. Saya yakin ini pasti ada yang “bertepuk tangan” melihat di tubuh NPCI Jabar sudah “terpecah begini”. Saya hanya mau mengatakan, mari buka mata hati kita demi kebaikan dan keharmonisan NPCI Jabar ke depan,” tegasnya.
Disebutkan, jika mosi tidak percaya itu adalah bagian dari berdemokrasi dalam sebuah organisasi.
“Iya betul demokrasi, tapi demokrasi yang bagaimana. Jangankan Pak Supriatna, sekelas Ridwan Kamil saja sebagai Gubernur kita saat itu mengatakan tim Peparnas Jabarlah yang juara umum di Papua. Bahkan secara jelas dan tegas mengatakan Malaikat pun tahu, kalau juara umum itu adalah Jawa Barat,” tambahnya.
Jika Pengcab NPC Kabupaten Bandung Barat mengatakan, hasil di Peparnas Papua adalah kenangan pahit, lalu menjadikan itu dasar menyampaikan mosi tidak percaya.
“Saya tidak melarang saudara dari NPC lain mau menyampaikan mosi tidak percaya. Pertanyaan saya adalah apakah pantas hal ini disampaikan. Padahal saudara saudara ku sendiri sangat paham situasi dan kondisi di Papua waktu itu. Dan seorang Gubernur RK pun tidak pernah mengeluarkan kalimat kontingen Peparnas Jabar gagal sebagai juara umum. Karena pak RK pun tahu bagaimana permainan non tehnik yang dilakukan dalam event sebesar Peparnas untuk sebuah mahkota Juara Umum bagi tuan rumah Papua. Sekali lagi, persoalannya NKRI. Begitu saudara saudaraku,” beber sumber.
Karena itu, dari pada ribut dia menyarankan yang berkeinginan maju menjadi Ketua Umum NPCI Jabar lebih baik datang bertemu.
“Bicara baik-baik, saya pikir pak Supri pun akan terbuka kok. Apalagi beliau sekarang bukan orang sembarangan, karena lolos ke DPRD Jawa Barat sebagai wakil rakyat,” pungkasnya. Joel