BANDUNG, PelitaJabar – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada organisasi kewanitaan, Aisyiyah, untuk membuat gerakan anti hoaks. Tujuannya untuk memberantas hoaks atau berita bohong khususnya di media sosial.
“Saya titip dalam 4 tahun kedepan bangun gerakan anti hoaks untuk kalangan ibu-ibu. Dan motor penggeraknya adalah Aisyiyah Jabar. Kita jadikan Jabar provinsi paling tabayun se-Indonesia,” kata Emil –sapaan Ridwan Kamil—saat memberi sambutan Milad Aisyiyah ke-105 dan Milad TK ABA ke-100 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (14/9).
Gerakan anti hoaks, khusunya di kalangan ibu rumah tangga, penting dilakukan. Karena berdasarkan survei yang dia terima, 40 persen warga Indonesia tidak bisa membedakan berita benar dengan hoaks.
“Mohon maaf hasil surveynya kebanyakan yang sering meneruskan berita hoaks adalah kalangan ibu-ibu,” katanya.
Jika gerakan tersebut berhasil, Emil optimistis masyarakat Jabar akan lebih produktif. Apalagi, masyarakat Jabar rata-rata mengoperasikan gawai mencapai 4 jam setiap hari. Untuk memberantas berita bohong atau hoaks, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar telah meluncurkan Jabar Saber Hoaks (JSH)
“4 jam sehari adalah jumlah waktu yang dihabiskan warga Jabar dengan mengoperasikan gawai. Dan hasil surveinya, 4 jam digunakan tidak produktif,” ucapnya.
Pemimpin Aisyiyah Jabar, Ia Kurniati, mengatakan organisasinya sudah seharusnya menjalin hubungan dengan Pemdaprov Jabar. Pihaknya akan segera menggelar rapat internal untuk merealisasikan gerakan anti hoaks.
“Aisyiyah tidak hanya mengusung wacana program saja, tapi melakukan karya nyata karena itu kami akan bermitra baik dengan Pemprov Jabar,” katanya.
Aisyiyah sendiri sudah memiliki 245 cabang di 27 kabupaten/ kota se-Jabar, 730 pimpinan di tingkat kelurahan dan desa, 220 TK ABA, 4 SD, 2 SMP, 1 SMA, 1 Perguruan Tinggi Stikes Aisyiyah dan 1 SLB di Tasikmalaya.
Dari banyaknya lembaga pendidikan tersebut tergambar geliat pergerakan Aisyiyah di seluruh pelosok Jabar termasuk di bidang keagamaan dan hukum. Mal