BANDUNG, PelitaJabar – Kepala BKKBN RI Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og(K) mengungkapkan, percepatan penurunan stunting, diperlukan kompetensi SDM Aparatur.
‘Karena itu, perlu dilakukan Orientasi TPK, Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Bidan di Fasyankes, Satgas Percepatan Penurunan Stunting dan Tenaga Pengelola Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) pada 12 provinsi prioritas,’ papar Hasto disela Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Pusat dan Provinsi Tahun 2023 di Kab. Bandung, Rabu 24 Mei 2023.
Senada, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRespSc, PhD menjelaskan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, Kader KB dan Kader PKK merupakan salah satu garda terdepan Percepatan Penurunan Stunting.
‘Oleh karena itu, pelatihan TPK sangat diperlukan agar TPK memiliki pemahaman dan kualitas yang sama, meskipun berada di lokasi yang berbeda,’ ucapnya.
Sementara, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si menjelaskan, dari sekitar 200.000 TPK di Indonesia, 111.155 TPK berada di Jawa Barat.
‘Sebagai bentuk dukungan Orientasi TPK, seluruh ASN di Perwakilan BKKBN Jawa Barat turut berkontribusi untuk menjadi fasilitator dalam Orientasi TPK,’ pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan meninjau Pelayanan KB di Puskesmas Kutawaringin dan Pelatihan CTU di Rumah Sakit Umum Harapan Keluarga.
Hadir Kepala PUSNA dr. Hariyadi Wibowo, MARS, Kepala PULIN Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA, Kepala PUSDU Dr. Indra Murty Surbakti, MA, dan Kepala Dinas P2KBP3A Kab Bandung H. M. Haerun S.H., M.H. ***