Indonesia Penyumbang Manusia Pendek Terbesar di Dunia, Ini Penyebabnya

- Penulis

Rabu, 24 Februari 2021 - 17:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Indonesia menjadi penyumbang manusia pendek terbesar di dunia, menduduki urutan ke-4 bahkan naik menjadi urutan ke-3.

Ketua TP-PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka stunting kian hari kian meningkat.

“Pertama pola asuh, literasi gizi, faktor ekonomi karena daya beli rendah dan terbatas, dan ketahanan pangan kurang,” terangnya di Pendopo Kota Bandung, Rabu (24/02/2021).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perlu diketahui, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh karenanya, diperlukan peran serta dari semua pihak untuk menuntaskan permasalahan gizi dan pencegahan stunting pada anak.

Menurut hasil riset Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan yang dilakukan pada 2019, terdapat 5 juta bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 27,6 persen di antaranya dalam kondisi stunting. Angka itu masih jauh dari standard WHO yang seharusnya di bawah 20 persen.

Sedangkan di Kota Bandung, berdasarkan data yang dihimpun TP-PKK, sebanyak 8.434 anak dalam kondisi stunting dan di tahun 2020 hasil pengukuran di masa pandemi mengalami kenaikan sebesar 2,39 persen.

“Tertinggi Babakan Ciparay dan Kiaracondong, kawasan yang padat-padat masih tertinggi,” jelasnya.

Menurut Siti, untuk pola, masyarakat saat ini lebih senang mengonsumsi junk food atau makanan-makanan yang serba instan. Sehingga mereka mengesampingkan makanan dasar.

“Padahal yang namanya makanan dasar itu sangat penting untuk pertumbuhan anak. Sekarang ini kita maunya yang instan dan dimudahkan oleh teknologi,” tuturnya.

Untuk itu, melalui program Bandung Tanginas (Tanggap Stunting Dengan Pangan Aman dan Sehat) yang digagasnya, TP-PKK Kota Bandung terus menyosialisasikan isi piringku, yaitu B2SA (Beragam Bergizi Seimbang Aman).

“Bukan hanya mengedukasi tetapi merubah budaya, bahwa makanan pertama di pagi hari itu adalah makanan yang bergizi yaitu mewakili isi piringku 50 persennya buah dan sayur, protein dan 11 persen saja karbohidratnya,” pungkasnya.

Berbagai upaya pun terus dilakukan, salah satunya melalui program Ojek Makanan Balita (Omaba), Bekal Anak Sekolah Bergizi, enak dan Murah (Beas Bereum), Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia (Rembulan) dan Studi Intensif Gizi Untuk Remaja Indonesia Hebat (Sigurih). Rls

Komentari

Berita Terkait

Pengamanan Idul Fitri, TNI Siagakan 66 Ribu Lebih Personel
Begini Cara Pastikan Mobil Tetap Aman Saat Banjir
Jelang BK Porprov Loncat Indah Tuntaskan Mutasi & Nomor
Vakum 8 Tahun, NPCI Kota Bandung Perjuangkan Peparpelkot
Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU
AKSI, Grebeg Sahur Hingga Kisah Nyata Ramadan Hadir di INDOSIAR
Banjir, Farhan Minta Dishub Siaga Jalur Distribusi Pangan
Ratusan Takjil PWI Tersalurkan ditengah Hujan Badai

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:59 WIB

Pengamanan Idul Fitri, TNI Siagakan 66 Ribu Lebih Personel

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:46 WIB

Begini Cara Pastikan Mobil Tetap Aman Saat Banjir

Senin, 10 Maret 2025 - 17:05 WIB

Jelang BK Porprov Loncat Indah Tuntaskan Mutasi & Nomor

Senin, 10 Maret 2025 - 15:20 WIB

Vakum 8 Tahun, NPCI Kota Bandung Perjuangkan Peparpelkot

Minggu, 9 Maret 2025 - 06:10 WIB

Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU

Berita Terbaru

FEATURED

Pengamanan Idul Fitri, TNI Siagakan 66 Ribu Lebih Personel

Selasa, 11 Mar 2025 - 16:59 WIB

FEATURED

Begini Cara Pastikan Mobil Tetap Aman Saat Banjir

Selasa, 11 Mar 2025 - 16:46 WIB

FEATURED

Jelang BK Porprov Loncat Indah Tuntaskan Mutasi & Nomor

Senin, 10 Mar 2025 - 17:05 WIB

FEATURED

Vakum 8 Tahun, NPCI Kota Bandung Perjuangkan Peparpelkot

Senin, 10 Mar 2025 - 15:20 WIB

DAERAH

Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU

Minggu, 9 Mar 2025 - 06:10 WIB