JAKARTA, PelitaJabar — Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi yang lebih dikenal Titiek Soeharto, mengajak masyarakat terus mempererat tali silaturahim serta mengesampingkan perbedaan pilihan politik.
“Tujuan politik itu luhur, bukan justru jadi alat memecah belah. Islam mengajarkan kita saling memaafkan,” kata Titiek peringatan Isra dan Miraj bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu, (16/3) lalu.
Titiek mengutip kearifan Jawa yang selalu diajarkan almarhum ayahnya Soeharto. “Ayah kami, bapak kita semua selalu menasihati, aja mung nyatur alaning liyan. Jangan hanya membicarakan kejelekan orang lain,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada forum BKMT tersebut Titiek mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk arif dalam menyikapi suasana cenderung panas menjelang Pilpres. Dengan kearifan itu ia berharap hal-hal negative bisa diusir sejauh-jauhnya.
“Kita semua berharap pascapemilu nanti persatuan dan persaudaraan bangsa ini bisa semakin kokoh,” tambahnya.
Sebelum bergabung menjadi pengurus Partai Berkarya, Titiek lama menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Saat itu, dirinya pernah meminta Kementerian Pertanian memenuhi seluruh kebutuhan petani bawang putih demi tercapainya swasembada bawang putih pada 2021.
“Impor bawang putih di tahun 2017 itu besarnya mencapai 550 ribu ton sedangkan kita hanya mampu menghasilkan sekitar 20 ribu ton. Ini sangat keterlaluan. Padahal wilayah kita sangat luas,” kata Titiek saat itu.
Dirinya juga mendorong pemerintah untuk segera melakukan swasembada daging sapi. Tujuannya agar tidak tergantung kepada daging impor dalam upaya menstabilkan harga.
“Kasus daging sapi impor itu tidak hanya seperti sekarang. Setiap mau puasa, Lebaran harga pasti naik,” katanya.
Kakak kandung Tommy Soeharto ini juga berkomitmen, demi terwujudnya swasembada daging tersebut lebih dari tiga tahun lalu, saat itu ia mewanti-wanti agar pemerintah tak selalu mengandalkan impor demi pemenuhan kebutuhan daging masyarakat.
“Jangan terus menerus mengimpor daging sapi,” pungkas Titiek di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Dusun Piring, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul, 2016 lalu. Mal