BANDUNG, PelitaJabar – Warga Kota Bandung harus tahu perbedaan vaksin Covid-19 dengan terapi plasma convalescent.
Dilansir dari laman covid19.go.id, vaksinasi Covid-19 adalah prosedur pemberian suatu antigen penyakit dari virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin disuntikan dua kali dalam waktu 14 hari untuk memicu sistem kekebalan (imun) tubuh agar mengenali dan mampu melawan saat terpapar penyakit tersebut.
“Vaksinasi sebagai salah satu metode mengatasi pandemi adalah upaya yang harus dikuatkan demi mencapai tujuan utama yaitu kekebalan komunitas (herd immunity),” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
Kekebalan komunitas yang dimaksud adalah kondisi dimana sebagian besar populasi memiliki imun yang kuat untuk melawan virus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengungkapkan, vaksin bertujuan untuk membentuk imun, artinya tubuh akan aktif membentuk antibodi.
“Kita dikasih antigen dari virus yang sudah dimatikan atau protein bagian dari virus, kemudian tubuh kita merespon membentuk antibodi, berarti aktif kan,” terangnya.
Pada program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama swasta telah menyiapkan 180 Faskes dan 1.181 Vaksinator untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.
“Terdiri dari Rumah Sakit, 80 Puskesmas yang tersebar di 30 Kecamatan, dan sisanya bantuan dari swasta yaitu klinik,” katanya.
Sementara plasma convalescent adalah terapi menggunakan plasma pasien yang telah sembuh dari paparan virus corona. Plasma dari pendonor kemudian akan diberikan kepada pasien yang masih dirawat karena terjangkit Covid-19.
“Kalau plasma konvalesent, itu kita diberikan sudah dalam bentuk antibodi. Jadi kalau plasma diberikan kepada yang sakit, vaksin untuk yang sehat,” terang Ahyani.
Produk yang baik artinya harus memiliki antibodi dalam kadar cukup.