Ini Bedanya Vaksin Covid Dengan Plasma Convalescent

- Penulis

Minggu, 21 Maret 2021 - 11:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Warga Kota Bandung harus tahu perbedaan vaksin Covid-19 dengan terapi plasma convalescent.

Dilansir dari laman covid19.go.id, vaksinasi Covid-19 adalah prosedur pemberian suatu antigen penyakit dari virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin disuntikan dua kali dalam waktu 14 hari untuk memicu sistem kekebalan (imun) tubuh agar mengenali dan mampu melawan saat terpapar penyakit tersebut.

“Vaksinasi sebagai salah satu metode mengatasi pandemi adalah upaya yang harus dikuatkan demi mencapai tujuan utama yaitu kekebalan komunitas (herd immunity),” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kekebalan komunitas yang dimaksud adalah kondisi dimana sebagian besar populasi memiliki imun yang kuat untuk melawan virus.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengungkapkan, vaksin bertujuan untuk membentuk imun, artinya tubuh akan aktif membentuk antibodi.

“Kita dikasih antigen dari virus yang sudah dimatikan atau protein bagian dari virus, kemudian tubuh kita merespon membentuk antibodi, berarti aktif kan,” terangnya.

Pada program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama swasta telah menyiapkan 180 Faskes dan 1.181 Vaksinator untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

“Terdiri dari Rumah Sakit, 80 Puskesmas yang tersebar di 30 Kecamatan, dan sisanya bantuan dari swasta yaitu klinik,” katanya.

Sementara plasma convalescent adalah terapi menggunakan plasma pasien yang telah sembuh dari paparan virus corona. Plasma dari pendonor kemudian akan diberikan kepada pasien yang masih dirawat karena terjangkit Covid-19.

“Kalau plasma konvalesent, itu kita diberikan sudah dalam bentuk antibodi. Jadi kalau plasma diberikan kepada yang sakit, vaksin untuk yang sehat,” terang Ahyani.

Produk yang baik artinya harus memiliki antibodi dalam kadar cukup.

“Karena plasma ini bisa mengeliminasi virusnya, maka diharapkan lingkaran infeksi itu akan terputuskan sehingga pasien bisa terhindar dari serangan virus kemudian bisa memperbaiki jaringannya yang sudah rusak kemudian dan bergiliran akan memperbaiki sitem imunnya,” pungkasnya. Rls
Komentari

Berita Terkait

Berbahaya Erwin Imbau Warga Tidak Tinggal di Atas Solokan
Buntut Efisiensi Anggaran Hapkido Tarik Pendaftaran di BK Porprov
Ikuti MEWCI 2025, Menangkan Tiket ke Las Vegas
Warga Kini Bisa Lalui Jembatan Sungai Cilimus dengan Aman
Erwin : Bahasa Daerah Cermin Kekayaan Budaya Tak Ternilai
DPRD Medan Belajar Regulasi Tata Ruang dari Bandung
Farhan : Waisak Pengingat Nilai-nilai Universal
Produk Radiofarmaka FloDeg Sabet NIE dari BPOM

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:10 WIB

Berbahaya Erwin Imbau Warga Tidak Tinggal di Atas Solokan

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:43 WIB

Buntut Efisiensi Anggaran Hapkido Tarik Pendaftaran di BK Porprov

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:25 WIB

Ikuti MEWCI 2025, Menangkan Tiket ke Las Vegas

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:11 WIB

Warga Kini Bisa Lalui Jembatan Sungai Cilimus dengan Aman

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:57 WIB

Erwin : Bahasa Daerah Cermin Kekayaan Budaya Tak Ternilai

Berita Terbaru

FEATURED

Berbahaya Erwin Imbau Warga Tidak Tinggal di Atas Solokan

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:10 WIB

FEATURED

Ikuti MEWCI 2025, Menangkan Tiket ke Las Vegas

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:25 WIB

FEATURED

Warga Kini Bisa Lalui Jembatan Sungai Cilimus dengan Aman

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:11 WIB

FEATURED

Erwin : Bahasa Daerah Cermin Kekayaan Budaya Tak Ternilai

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:57 WIB