KAB. KARAWANG, PelitaJabar – Investasi di Jawa-Barat terealiasasi pada 2019 mencapai Rp 137,5 triliun. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para pengusaha memanfaatkan peluang dari tingginya nilai investasi yang masuk ke Jabar setiap tahunnya.
“Provinsi nilai konkret investasinya terbesar di RI adalah Provinsi Jawa Barat Rp 137,5 triliun. Membawa pekerjaan, transfer teknologi, dan lain sebagainya,” jelas Kang Emil saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Swiss-Bel inn Hotel, Kab. Karawang, Senin (9/03/20).
Untuk itu, dia meminta pengusaha lokal di Jabar tidak hanya menjadi penonton agar muncul konsep ekonomi berkeadilan, yaitu pengusaha lokal berpartisipasi menyukseskan investasi.
“Jadi, pengusaha daerah di Karawang atau di Jawa Barat harus mendapatkan porsi. Dari nilai investasi Rp 137 triliun yang terealisasi, haruslah urusan jalannya, konstruksinya, suply barangnya, kateringnya, itu dikelola oleh pengusaha daerah sehingga ekonomi berkeadilan,” tambah dia.
Kang Emil pun memaparkan sejumlah langkah Pemerintah Provinsi Jabar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui lima strategi ekonomi. Berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol Bandung-Cilacap, Cisumdawu, pembangunan bandara baru di Sukabumi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, hingga reaktivasi jalur kereta api menjadi prioritas pembangunan di Jabar.
Saat ini pihkanya tengah membangun Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) terpadu di Bogor.
“Setengah triliun kami habiskan tahun lalu untuk membangun destinasi pariwisata. Bulan ini kami akan ada Tourism Summit, 100 titik pariwisata Jabar akan dilelang ke pengusaha-pengusaha Jabar,” ujar Kang Emil.
Sementara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang juga Ketua Dewan Pembina BPP HIPMI Bahlil Lahadalia mengatakan, BKPM saat ini fokus untuk melibatkan para pengusaha lokal melalui invetasi yang ada.
“Perintah Bapak Presiden (Joko Widodo) kepada kami, bagaimana setiap investasi masuk baik dari asing maupun dalam negeri yang ke daerah wajib hukumnya untuk melibatkan pengusaha lokal dan UMKM yang memenuhi syarat, itu wajib,” pungkas Bahlil.
Adapun pada 2019, nilai investasi secara nasional mencapai 102,3 persen alias Rp 809,7 triliun atau melebihi dari target yang ditetapkan yakni Rp 792 triliun. Tahun ini, target realisasi penanaman modal secara nasional adalah Rp 886 triliun. Rls