BANDUNG, PelitaJabar – Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat menggelar “Pelatihan Calon Tutor IRMA Jawa Barat Angkatan ke-5 Wilayah IV Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta” 9-10 Oktober 2020. Pelatihan diikuti 729 peserta siswa SMA/SMK ini, digelar melalui Zoom, aplikasi Umma, dan grup Whatsapp serta Youtube.
Koordinator Tim Inti Pelatih Tutor IRMA Jabar, Rifa Anggyana mengimbau para peserta agar mengikuti acara dari awal sampai akhir.
“Saya juga berharap Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Kacadisdikwil) IV menginstruksikan para kepala sekolah agar remaja masjid yang belum aktif di sekolahnya agar diaktifkan lagi. Karena biasanya, organisasi keagamaan itu suka terlupakan,” ujarnya.
Semoga, lanjutnya, sekolah yang belum punya anggaran untuk kegiatan remaja masjid ini bisa segera diberi anggaran untuk jalannya roda organisasi.
“Sehingga, dengan adanya perhatian dan dukungan dari pihak sekolah terhadap organisasi remaja masjid di sekolah, diharapkan siswa menjadi lebih giat beribadah, menuntut ilmu agama, dan rajin berdoa, terutama demi kebaikan negeri ini,” harapnya.
Kepala Kacadisdikwil IV, Ai Nurhasan pun mengapresiasi partisipasi sekolah di Kacadisdikwil IV yang cukup besar dalam kegiatan ini. Namun, Ai melihat, peran masjid yang ada di sekolah-sekolah Kacadisdikwil IV belum difungsikan dengan optimal.
“Terkadang, menyimpan sandal saat mau masuk ke masjid saja, banyak yang menganggap sepele. Seharusnya, sandal itu disimpan di tempatnya dengan rapi. Ini kan termasuk menerapkan pendidikan karakter, menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menghargai orang lain. Hanya, terkadang hal tersebut kita sepelekan,” paparnya.
Terkait kebersihan masjid, Ai menilai, sangat aneh jika di masjid banyak debu sehingga kurang elok dipandang.
“Padahal, di situlah pendidikan karakter kita dilatih tentang kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar. Ya, setidaknya malu. Masjid kan tempat kita salat, menghadap Allah SWT. Masa tempatnya kotor, banyak debu, tidak rapi, tidak elok dipandang, dan lainnya,” ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut, Ai mengungkapkan, IRMA memegang peran penting dalam penguatan pendidikan karakter bangsa.
“Apalagi kita sekarang hidup di zaman modern, era globalisasi. Kita cenderung mencintai dan menghargai yang sifatnya global, seperti main HP, TV, dan alat elektronik lainnya. Bukan maksud saya melarang main HP, tapi jangan sampai melupakan keadaan lingkungan sekitar. Seperti, masjid dan kelas kotor dan sebagainya,” pungkasnya kepada http://disdik.jabarprov.go.id. ***