IMBAS virus Corona yang lebih sering disebut Covid-19, membuat hampir sebagian orang kehilangan mata pencaharian dan cita cita. Tak hanya itu, beberapa kejadian termasuk baru baru ini, akibat pandemi itu, terdapat beberapa yang mati kelaparan hingga bunuh diri.
Lain halnya dengan Kamaludin Zafar, atau lebih tenar disapa Kamal Djafar. Ia yang sehari-hari berprofesi sebagai pewara acara, kini banting stir menjadi tukang sayur. Pasalnya, semua kliennya membatalkan dan menunda acara hingga waktu yang belum ditentukan. Praktis, sumber pendapatannya menghilang.
“Pekerjaan saya terdampak karena 98% event yang sudah masuk cancel. Dan Postponed-nya juga kita enggak tahu masuk di jadwal yang kosong atau sudah isi juga. Kalau masuk di jadwal isi berarti kan kita kehilangan satu pekerjaan,” ungkapnya membuka perbincangan Selasa (5/05/2020).
Akibat kondisi itu, Kamal sempat stres selama beberapa hari. Beruntung, lingkungannya membuat dia bisa berpikir lebih jernih. Diskusi bersama dua temannya menjadi titik balik Kamal dalam menghadapi krisis yang menimpanya.
“Hari ini investasi itu bukan cuma dalam bentuk uang atau finansial. Yang saya rasakan, investasi pertemanan jauh lebih bisa bermanfaat di situasi seperti sekarang ini,” katanya.
Bertiga, ia akhirnya membentuk @kangsayurbdg, sebuah platform daring untuk berbelanja sayuran segar dari rumah. Warga yang kini sedang terhambat aktivitas di luar bisa tetap memesan sayur dan bahan masakan tanpa harus meninggalkan rumah.. Kamal dan kawan-kawan akan membelikan pesanan pelanggan dari pasar induk dan akan dikirimkan ke pemesan keesokan harinya melalui ojek daring.
Selain berbelanja, pemesan juga sekaligus telah membantu para ojek daring untuk mendapatkan sembako dan masker, sebab Kamal menyisihkan sebagian keuntungan untuk membantu ojek yang mengantar pesanannya agar bisa segera pulang ke rumah.
“Karena pada dasarnya orang Indonesia cepat kalau soal tolong-menolong. Cuma kadang mereka mager (malas bergerak). Ya sudah kami bantu. Kami membelanjakan pesanan anda dan membantu untuk berbagi kepada yang membutuhkan,” ucapnya.
Sejak mengudara pada 23 Maret 2020, Kamal mulai melayani berbagai pesanan berbelaja. Setiap hari, rata-rata 20-35 pelanggan.
“Dengan @kangsayurbdg, berarti ada 20-35 orang yang terbantu menjaga jarak untuk tak keluar rumah sehingga bebas dari potensi penularan. Berarti ada 20-35 ojek online yang bisa terbantu kebutuhan sembakonya dan bisa langsung pulang ke rumah. Dan ada puluhan tukang sayur di pasar yang juga tetep berpenghasilan. Itu baru dari kangsayurbdg. Sekarang kan banyak yang kayak kami,” paparnya.
Meskipun pada mulanya Kamal harus berbelanja sendiri ke pasar, kini pekerjaannya bisa lebih mudah karena sudah dibantu karyawan. Pemesanan pun bisa lebih mudah dengan kehadiran website yang telah dibangunnya.
“Awal saya belanja sendiri dan harus membangun relasi ke dengan orang pasar. Saya dulu bukan orang yang sering ke pasar. Sekarang @kangsayurbdg sudah merambah ke web dan punya satu karyawan,” ungkapnya.
Selain itu, @kangsayurbdg juga menyisihkan penghasilan untuk membagikan lebih 4000 masker gratis. Menurutnya, itu bisa juga menurunkan harga masker.
“Kita bagi masker kain sebanyak mungkin, tujuannya agar permintaan masker medis bisa berkurang, jadi harga masker bisa turun sehingga tenaga medis yang berada di garda terdepan itu bisa tetap mendapatkan masker dengan mudah, gitu kan konsepnya,” beber pria 27 tahun itu.
Walau kondisi tak menentu, prinsip hidupnya lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Kamal tetap berusaha untuk tetap berdiri di kakinya sendiri.
“Yang saya pikirkan adalah bagaimana agar bisa bertahan hidup biar bisa bertemu dengan keluarga. Saya enggak teriak minta bantuan, ah, malu. Buat saya, dalam keadaan seperti ini jangan sampai kita kehilangan jati diri, dan jangan sampai mengubah apa yang telah dibentuk sebelumnya. Membangun kredibilitas kan tidak mudah,” tutupnya. ***