BANDUNG, PelitaJabar – Federasi Olahraga Karate – Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat mengirimkan atletnya mengikuti Kejuaraan Internasional bertitel 3rd Shureido Internacional Karate Cup Kata And Kumite Training Seminar mulai 3 sampai 9 Juli 2024 di Music Hall, SM Mall Of Asia, Pasay City, Philippines.
“Keberangkatan saudara-saudara ke Philipina guna mengikuti Kejuaraan karate Internasional adalah salah satu ikhtiar karate untuk mengulang sejarah,” kata Fery Hendarsin, Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jabar usai melepas tim Karate Jabar, Senin (3/7/2024) di ruang rapat Ketua Umum KONI Jabar.
Ikhtiar yang dimaksud adalah bagaimana Cabang Olahraga (Cabor) karate memberikan kontribusi medali emas terbesar di arena PON.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan jika ujicoba dengan mengikuti Kejuaraan Internasional bukan perkara mencari kalah atau menang. Namun lebih kepada mengaplikasikan latihan serta skill yang selama ini di dapatkan di Pelatda.
“Jaga nama baik diri sendiri, perguruan, kota dan Kabupaten yang diwakili serta nama baik Jawa Barat. Saya minta pulangnya, segera dievaluasi,” ingat Fery.
Sementara Ketua Umum FORKI Jawa Barat Gianto Hartono, SE, meminta kepada para atlet untuk fokus bertanding dan jangan memikirkan hal lain-lainnya.
“Kalian fokus saja bertanding. Jangan pikirkan yang lain-lain. Biar yang lain-lain saya dan pengurus yang memikirkanya. Bermainlah maksimal sekemampuan skill yang selama ini kalian pelajari selama Pelatda,” pesannya.
Sekretaris Umum KONI Jabar ini menyebutkan jika pengorbanan yang dilakukan para atlet adalah mutlak. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berjuang seoptimal mungkin.
Gianto juga mengingatkan para atlet karatenya jangan sampai cedera. Mengingat PON Sumut-Aceh hanya tinggal menghitung hari.
“Sekecil apa pun hindari cedera. Kalau ada potensi itu, hindari. Saya tidak mau pulang dari Philipina atlet karate saya banyak yang cidera. Karena kita akan menghadapi karateka Korea yang datang ke Bandung selama dua minggu. Jadi jaga kondisi ya,” tegas Gianto.
Diapun berpesan agar para atlet meminta doa restu orang tua, karena doa dari kedua orangtua menjadi kunci sukses.
“Doa dan restu orang tua adalah senjata keramat yang ampuh membantu disaat kalian ada persoalan. Itu,” tutur Gianto.
Senada Ketua Bidang Binpres FORKI Jabar, Arief Hardiana mengingatkan atlet karate Jabar untuk tampil lepas dan mencoba tehnik yang didapat selama latihan.
“Di kejuaraan itu juga ada Sumut, DKI Jakarta dan Jawa Timur yang merupakan rival kita di PON. Hati-hati bermain dan harus fokus. Mumpung pada pertandingan itu wasitnya wasit luar yang netral. Ini kesempatan untuk bermain “lepas”. Itu pesan saya,” pungkasnya. Joel