BANDUNG, PelitaJabar – Banyak cara mewujudkan hasil maksimal pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumut-Aceh. Tidak hanya melulu latihan fisik, namun ikhtiar lain adalah dengan meminta doa restu orang tua.
Hal itu pula yang dilakukan Keluarga besar taekwondo Jawa Barat.
Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Barat, Divie, SH.MH yang menjadi inisiator dengan melaksanakan kegiatan doa bersama atlet, pelatih, pengurus dan para tokoh taekwondo di Resto Payakumbuh Jalan Citarum Kota Bandung, Kamis 5 September 2024.
Suasana penuh kekeluargaan, khidmat bersamaan dengan pecahnya isak tangis dan haru atlet serta orang tua saat keduanya berpelukan.
Saat sang anak sungkem memohon doa restu orang tua untuk diberikan kekuatan membawa pulang medali emas pada PON di Sumut-Aceh, menjadi momen sakrar yang luar biasa.
“Ini hal biasa. Kalau setiap menghadapi event besar seperti PON dan lainya. Ini sudah tradisi. Memohon doa dari orangtua selalu di lakukan. Doa orangtua adalah doa yang paling mustajab. Insya Allah dengan doa yang tulus dan ikhlas akan tembus ke langit. Dan keinginan akan terwujud,” kata Divie.
Menghadapi PON, persiapan cabor taekwondo sudah sangat baik.
“Saya pikir tidak ada yang kurang. Termasuk atlet juga sudah berlatih di Korea. Tinggal usaha lain yaitu memohon keridhoan orangtua. Restu dan doa orang tua. Namun rasa tanggungjawab atlet terkait kesehatannya serta memantapkan kondisi mentalnya untuk menjadi juara adalah hal yang lebih penting juga,” ucap Divie
Dikatakan, dalam tim inti taekwondo Jabar nomor kyorugi ada sekitar 7 sampai 8 atlet muka baru. Ini tentunya menimbulkan kekhawatiran.
“Namun kita selalu memohon agar dimudahkan Allah SWT. Satu hal yang sering saya ingatkan kepada atlet adalah hindari sikap over-confidence. Selalu rendah hati dan main seperti ketika latihan, baik di Jabar maupun di Korea,” pinta Divie.
Siap tempur adalah sebuah kalimat yang saat ini mesti dicamkan para atlet.
“Hanya ada satu kata jelang PON, siap tempur untuk merebut 9 keping emas dan juara umum. Itu,” katanya.
Dia mengapresiasi kehadiran dan kepedulian Benny R Gautama. Sebagai pembina taekwondo Jabar Kang Divie melihat Benny sangat konsisten memberi perhatian pada cabor taekwondo.
“Bahkan nanti beliau akan hadir langsung menyaksikan cabor taekwondo bertanding di Medan. Janjinya hari kedua, beliau sudah ada disamping anak-anak,” tuturnya.
Ketua Umum taekwondo Jabar yang dikenal dekat dengan para atlet, pengurus dan wartawan olahraga in, juga menyebutkan pondasi kekompakan taekwondo Jabar adalah 4 pilar.
Pertama silaturahmi, kedua soliditas, ketiga system dan yang keempat prestasi.
“Jadi semuanya bersinergi,” tambahnya.
Sementara pelatih kepala tim taekwondo PON XXI Jabar Bayu Firmansyah menjelaskan kondisi atlet sepulang dari Korea tetap terjaga.
Nomor kyorugi dan pomsae siap tempur sesuai dengan program yang telah direncanakan.
“Kita akan berangkat tanggal 7 September dan akan mulai bertanding pada 12 sampai 15 September 2024 di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pesaing kita masih tetap DKI Jakarta.
Selama berlatih di Korea dinkatakan Bayu lebih fokus ke sparing.
Selama 1,5 bulan berlatih di Korea sempat menjadi juara umum di satu kejuaraan yang diikuti tim SMA, tim Universitas dan tim Tentara.
Banyak strategi dan tehnik yang di serap serta tidak ada atlet yang cidera.
“Pada PON Papua tahun 2021, kita berhasil menyabet 9 emas, 3 perak dan 3 perunggu dan berhasil menjadi juara umum. Melihat potensi yang ada, saya optimis bisa mempertahankan gelar juara umum. Kalau KONI Jabar memberi kami target 8 medali emas. Di PON tahun ini kami menargetkan 10 medali emas, mohon doanya,” harapnya.
Taekwondo Jabar total mempersiapkan 23 atlet untuk tampil di PON XXI, masing-masing nomor kyorugi 14 atlet dan nomor pomsae 9 atlet.
Mereka akan tampil di 20 nomor dari 22 nokor yang dipertandingkan. Joel