Kenali Penyebab Dermatitis Atopik Pada Bayi, Pilih Produk Perawatan Komprehensif

- Penulis

Selasa, 22 Oktober 2024 - 17:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Saat ini, banyak beredar perawatan kulit terutama pada bayi. Namun ada baiknya anda kembali memilah produk yang cocok sehingga orang tua tak perlu khawatir lagi bayi mereka menderita Dermatitis Atopik. Dermatitis Atopik, dapat menjadi aktif ketika terpicu oleh alergi atau faktor lingkungan.

Atopic Dermatitis atau dikenal luas sebagai eczema /eksim merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kulit yang kering, bersisik, merah, dan gatal. Kondisi ini seringkali bersifat genetik dan dapat muncul di segala usia.

Gejala yang paling umum adalah munculnya ruam merah yang sangat gatal, terutama pada lipatan kulit seperti siku, lutut dan pergelangan tangan. Rasa gatal yang intens dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan kulit terluka akibat garukan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diperkirakan 15-20% anak-anak menderita Dermatitis Atopik, walaupun umumnya gejala akan berkurang saat dewasa seiring dengan meningkatnya daya tahan tubuh. namun kemungkinan untuk kambuh bisa terjadi terutama ketika terpicu oleh faktor kondisi lingkungan.

Angka kejadian ini meningkat hingga tiga kali lipat pada beberapa dekade terakhir khususnya di negara-negara yang memiliki area industri.

Rasio penderita Dermatitis Atopik antara perempuan dan laki-laki adalah 14:1 dan sebanyak 85% anak-anak menderita Dermatitis Atopik sebelum menginjak usia lima tahun.

Dermatitis Atopik paling banyak ditemukan pada bayi dimana 45% diantaranya mengalami gejala awal Dermatitis Atopik di enam bulan pertama setelah lahir, 60% di bawah usia satu tahun dan 85% di bawah usia lima tahun.

Dermatitis Atopik dianggap sebagai tahapan awal dari ‘pawai atopik’ (atopic march). Pawai atopik atau yang juga biasa disebut dengan pawai alergi merupakan tahapan perkembangan dari Dermatitis Atopik yang diawali anak usia dini dan menjadi gangguan alergi lain di kemudian hari.

Kemunculan penyakit Dermatitis Atopik pada anak-anak seringkali dijadikan acuan indikasi adanya perkembangan asma dan atau rinitis alergi pada usia anak yang lebih tua.

Salah satu penyebab Dermatitis Atopik adalah kurangnya lapisan lemak pada kulit luar dan kondisi abnormal lapisan pelindung kulit, sehingga alergen dapat masuk ke dalam celah-celah kulit dan memicu munculnya gejala seperti rasa gatal, kemerahan, dan peradangan.

Indira Natalia, Brand Manager Mustela Indonesia menjelaskan, melalui penelitian yang dilakukan oleh Mustela, ditemukan orang dengan Dermatitis Atopik memiliki sejumlah besar bakteri Staphylococcus Aureus yang hidup di kulit.

“Bakteri ini tidak hanya bisa menyebabkan infeksi, tetapi juga memicu respon imun yang memicu gejala kemerahan. Namun ternyata bakteri baik, dapat membunuh bakteri berbahaya pada kulit dan membantu mengobati kondisi ini. Idealnya, bakteri baik ini harus terus ditunjang dengan asupan makanan (yang disebut prebiotik) agar bisa berkembang biak dengan baik sehingga jumlahnya cukup untuk bisa menjaga keseimbangan ekosistem mikrobiota pada kulit,” paparnya Selasa 22 Oktober 2024.

Menyambut Eczema Awareness Month pada bulan Oktober ini, Mustela sebagai brand perawatan keluarga dengan pengalamannya selama lebih 70 tahun, memperkenalkan inovasi terbarunya, Mustela Stelatopia+ Emollient Cream: A New Holistic Care for Atopic Skin, Nurturing Skin Health from Inside, Outside and Beyond.

Mustela Stelatopia+ mewakili era baru dalam perawatan kulit Atopik yang memadukan teknologi terkini dengan pendekatan holistik. Keunggulan dari Mustela Stelatopia+ adalah Triple Lipid Complex uniknya yang berasal dari Shea Butter, Avocado Oil, dan Sunflower Oil Distillate yang kini dikombinasikan dengan Bioecolia untuk memelihara mikroflora kulit.

Kombinasi yang kuat ini bekerja secara sinergis untuk mengatasi kebutuhan kulit Atopik yang kompleks.

Shea Butter dan Avocado Oil, secara cepat dan intensif menutrisi kelembaban pada lapisan eksternal kulit, mendukung fungsi penghalang alami kulit dan membantu mengurangi kekeringan dan ketidaknyamanan.

Jika Shea Butter dan Avocado Oil bekerja untuk memperbaiki kulit lapisan luar, maka Sunflower Oil Distillate, bekerja pada lapisan kulit dalam dengan meningkatkan diferensiasi keratinosit pada epidermis serta mempromosikan regenerasi kulit yang sehat dan kuat.

Bioecolia sendiri merupakan bahan prebiotik mutakhir yang efektif menjaga mikroflora kulit dengan memelihara ekosistem yang seimbang dan mengurangi proliferasi bakteri berbahaya seperti Staphylococcus Aureus, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mengurangi peradangan.

Mustela Stelatopia+ menawarkan 3 manfaat utama. Pertama, perawatan komprehensif yang melampaui pelembap lainnya dengan keunggulan bahan kandungannya pada berbagai lapisan kulit, memelihara penghalang alami kulit.

Studi klinis pada 60 anak dengan eksim sedang hingga berat menunjukkan, penggunaan Mustela Stelatopia+ selama 8 minggu, mampu mengurangi peradangan eksim hingga 40% dan meningkatkan hidrasi kulit hingga 25%.

“Melalui perawatan kulit secara holistik dengan bahan kandungan yang inovatif dan terbukti secara klinis efektif dan aman, menjadikan Mustela Stelatopia+  sebagai perawatan kulit Atopik yang komprehensif dan melampaui pelembab lainnya. Mari kita sambut masa depan perawatan kulit Atopik dengan Mustela Stelatopia+ yang mempertemukan ilmu pengetahuan dengan perawatan holistik untuk merawat kesehatan kulit seluruh keluarga agar lebih sehat dan kuat“, pungkas Mohamad Nurhadi, Head of Marketing PT. Interbat. ***

Komentari

Berita Terkait

Takjil on The Street Farhan Sebut Bentuk Toleransi
Soal Banjir, Walikota Minta Segera Bantu Warga Terdampak
XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB
Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar
Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar
Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung
Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang
Tim Monev NPCI Kota Bandung Pantau Latihan Atlet

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 16:59 WIB

Takjil on The Street Farhan Sebut Bentuk Toleransi

Senin, 17 Maret 2025 - 09:01 WIB

Soal Banjir, Walikota Minta Segera Bantu Warga Terdampak

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:56 WIB

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:25 WIB

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:11 WIB

Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar

Berita Terbaru

FEATURED

Takjil on The Street Farhan Sebut Bentuk Toleransi

Senin, 17 Mar 2025 - 16:59 WIB

FEATURED

Soal Banjir, Walikota Minta Segera Bantu Warga Terdampak

Senin, 17 Mar 2025 - 09:01 WIB

FEATURED

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:56 WIB

SALAM KOMANDO :  Aan Johana (kanan) melakukan salam Komando dengan Ketua Umum Pengprov PORLASI Jabar Arif Prayitno usai membuka Rakerda PORLASI Jabar Sabtu 15 Maret 2025. PJ/Joel

FEATURED

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:25 WIB