• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • TNI/POLRI
  • PEMERINTAHAN
  • DAERAH
  • HIBURAN
  • HUKRIM
  • KESEHATAN
No Result
View All Result
PELITA JABAR
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • TNI/POLRI
  • PEMERINTAHAN
  • DAERAH
  • HIBURAN
  • HUKRIM
  • KESEHATAN
No Result
View All Result
PELITA JABAR
No Result
View All Result
Home FEATURED

Kenapa Bandung Dingin, Padahal Panas? Berikut Penjelasannya

by MFCteam
2023-07-20 13:47:11
in FEATURED, RAGAM
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BacaJuga

Stunting & Kemiskinan Antara Seremonial & Komitmen

2023-10-01

Derbi Hendry-Atal: Mengungkap Skenario Pemaksaan Kehendak

2023-10-01

Loading

BANDUNG, PelitaJabar – Warga Kota Bandung selama seminggu terakhir ini, merasakan cuaca dingin yang menusuk tulang. Padahal diketahui mulai memasuki musim kemarau.Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung mencatat, selama 5 hari terakhir 14-18 Juli 2023 suhu minimum Bandung menyentuh 17 derajat celsius, di bawah nilai suhu minimum normal.

Suhu udara dingin belakangan merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-Agustus.

“Pada tanggal 14-18 Juli, BMKG mencatat suhu Kota Bandung sempat mengalami kenaikan dari 19 derajat ke 20 derajat celsius. Namun pada tanggal 18 Juli memang terjadi penurunan suhu ke 17 derajat celsius,” jelas Kepala BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu Kamis 20 Juli 2023.

Berdasarkan data tersebut, terlihat suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan pada Selasa, 18 Juli 2023 yakni mencapai 17 derajat celsius. Padahal nilai suhu minimum normal pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celsius.

Dikatakan, suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, terutama di malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.

Sedangkan di malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Maka dari itu, di malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan.

“Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari,” ungkapnya.

Penyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia.

Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan Angin Monsun Australia.

“Hal ini juga merupakan penyebab utama terjadinya musim kemarau di Indonesia. Angin Monsun Australia ini membawa suhu dingin yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di wilayah BBS (Belahan Bumi Selatan),” paparnya.

Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal September berangsur menghangat kembali.

Masyarakat Kota Bandung tidak perlu khawatir melihat fenomena ini. Sebab suhu dingin pada puncak musim kemarau adalah suatu fenomena wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia di BBS. ***

Tags: BMKG Kota BandungCuacaFenomena AlamSuhu Terendah 17Suhu Udara Minimum
Previous Post

Waspadai Bencana, Suhu di Bandung Sentuh 17 Derajat Celsius

Next Post

Besok Ganjar Safari Politik Ke Kab Bogor

Related Posts

Stunting & Kemiskinan Antara Seremonial & Komitmen

2023-10-01

Derbi Hendry-Atal: Mengungkap Skenario Pemaksaan Kehendak

2023-10-01

Demi Medali Emas, Wawa Gunawan Tak Mengenal Kata Libur

2023-10-01

Masih Banyak “PR” Untuk Pelatih Siapkan Petinju Ke BK Tahap Kedua

2023-10-01

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Stunting & Kemiskinan Antara Seremonial & Komitmen
  • Derbi Hendry-Atal: Mengungkap Skenario Pemaksaan Kehendak
  • Demi Medali Emas, Wawa Gunawan Tak Mengenal Kata Libur
  • Masih Banyak “PR” Untuk Pelatih Siapkan Petinju Ke BK Tahap Kedua
  • Atlet Bulutangkis Kursi Roda Kesulitan Cari GOR Untuk Latihan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Pelita Jabar © 2023, Desain Templat MFC.TeaM.

No Result
View All Result
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • FASHION
  • HIBURAN
  • HUKRIM
  • INSPIRASI
  • KESEHATAN
  • KESENIAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TEKNOLOGI
  • TNI/POLRI
  • TRAVEL
  • TRENDS

Pelita Jabar © 2023, Desain Templat MFC.TeaM.