BANDUNG, PelitaJabar – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar sedang mengembangkan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk sektor industri maupun pariwisata.
Potensi investasi Jabar di sejumlah sektor Jabar mempunyai infrastruktur yang akseptabel.
“Dengan adanya KEK, investor semakin tertarik untuk berinvestasi di Jabar karena ada sejumlah keuntungan dan kemudahan yang didapatkan, seperti izin,” jelas Gubernur Jawa-Barat Ridwan Kamil saat menerima kunjungan Delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Oman di Gedung Sate, Bandung, Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain sektor industri dan pariwisata, kepada Delegasi Kadin Kesultanan Oman, Emil mengatakan Jabar memiliki potensi besar di sektor perkebunan. Lahan yang subur menjadi fondasi untuk menghasilkan komoditas perkebunan, seperti kopi dan teh.
“Tropical fruits, semua buah -buahan ada di Jabar, produksi kopi terbaik dunia juga di Jabar. Kalau mau beli bisa kami bantu. Teh, kami juga mau ekspor, kalau boleh kami ingin buka Kafe Jawa Barat di Oman,” ujar Emil.
Sementara Ketua Kadin Oman Ali bin Salem bin Saed Al-Hajri merasa gembira atas sambutan Pemdaprov Jabar begitu hangat. Menurutnya banyak pengusaha Oman yang senang melakukan aktivitas bisnis di Indonesia, terutama di Jabar.
“Jumlah wisatawan Oman di Indonesia mencapai 26 ribu. Selain memiliki keindahan alam yang luar biasa, keramahan masyarakatnya menjadi daya tarik bagi wisatawan Oman,” ujar Al-Hajri.
Dikatakan, sejumlah potensi dimiliki Oman di berbagai sektor, seperti Migas, Pariwisata, Pertanian, dan Logistik. Untuk sektor Migas, Oman memiliki cadangan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.
Sementara itu, di sektor industri, Oman memiliki empat areal industri besar yang dekat dengan pelabuhan terbesa di dunia, yakni Port of Duqm.
“Untuk perkebunan kurma, kami memiliki empat juta pohon kurma. Lalu, ada enam juta pohon lain yang dimiliki swasta dan pribadi. Lalu, ada 14 jenis kurma yang memiliki rasa dan kualitas berbeda,” pungkasnya. Mal