BANDUNG, PelitaJabar – Kebobrokan Asprov PSSI pimpinan Tommy Apriantono mulai terkuak dan mendapat ancaman dari klub-klub anggotanya.
Setelah tim Maung Bandung FC yang menjerit karena dirugikan secara terang – terangan, kali ini giliran klub Persikad 1999 Depok muncul sebagai korban kecurangan dan permainan kotor Asprov PSSI Jawa Barat saat berkompetisi di Liga 3 Seri 2 yang tengah berlangsung.
Dipimpin CEO Persikad A Wandiyana Sihombing, SH dan manejer tim Cahyo P Budiman bersama bobotoh Persikad “menyambangi” markas PSSI Jabar jalan Lodaya No. 20 Bandung, Jumat 30 September 2022.
Dibawah koordinator lapangan Yogi Kurniawan Persikad melakukan aksi unjuk rasa atas ketidakadilan yang dilakukan skuad PSSI Jabar dalam menjalankan kompetisi Liga 3 seri 2.
Ada 6 tuntutan yang disampaikan Persikad kepada PSSI dalam unjuk rasa tersebut.
Pertama meminta hasil pertandingan 8 Besar Liga 3 seri 2 Jawa Barat tahun 2022 antara Persikad 1999 melawan Al Jabbar FC agar dibatalkan
Kedua meminta dilakukan pertandingan ulang laga 8 besar Liga 3 seri 2 Jawa Barat tahun 2022 antara Persikad 1999 melawan Al Jabbar FC.
Ketiga meminta pertandingan ulang tersebut wajib dilakukan di tempat yang netral dan dipimpin wasit dari luar wilayah Jawa Barat.
Keempat meminta wasit Sepri Wedi agar diberikan sanksi dan hukuman yang berat.
Kelima meminta ke semua pihak yang terlibat agar diberikan sanksi dan hukuman yang berat dan keenam jika tuntutan ini tidak dipenuhi dalam batas waktu 3 (tiga) hari sejak aksi unjuk rasa tersebut, maka Persikad 1999 akan melakukan aksi dengan tuntutan yang sama ke PSSI Pusat di Jakarta.
“Itu tuntutan kami yang sudah sangat dizolimi PSSI Jabar. Saya gak habis pikir kok klub saya dihajar seperti ini. Salah saya apa. Padahal saat pemilihan pak Tommy itu, saya dukung dia kok” kata Wandiyana.
Persikad akhirnya diterima perwakilan Asprov PSSI, Herman, Entis, Juandi dan Suryadi.
“Kita akan bawa dan laporkan semua ke tingkat pimpinan. Kami hanya menerima saudara kami yang datang silaturahmi.ke PSSI,” kata Herman.
Sebelumnya Maung Bandung FC mengadukan nasibnya melalui media dan diteruskan dengan delik pengaduan ke pengadilan lewat pidana dan perdata.
Pemilik Mauang Bandung FC Denni Susanto sangat “berang” timnya diperlakukan sangat tidak manusia dan sportif.
Sehingga dengan geram bertekad ingin membongkar “Kebobrokan” PSSI Jabar yang diketuai Tommy Apriantono.
Namun Persikad Depok memprotes dengan cara berbeda. Persikad Depok 1999 lebih memilih ‘menggeruduk’ gedung Sekretariat Asprov PSSI Jawa Barat.
Para suporter, simpatisan dan ofisial Persikad sengaja datang menggunakan bus dari Depok untuk berdemo di halaman Gedung Asprov PSSI Jawa Barat.
Mereka berdemo menuntut kinerja dan sikap profesinolisme pengurus Asprov PSSI Jawa Barat dan Panitia Pelaksana Kompetisi Liga 3 Seri 2 Jawa Barat 2022.
Persikad Depok dan Maung Bandung FC sama-sama bermain sebagai peserta Liga 3 Seri 2 Zona Jawa Barat tahun 2022.
Seperti diketahui Maung Bandung FC sudah lebih dulu dijegal dan dihadang di akhir babak penyisihan Grup B melalui permainan kotor Asprov PSSI Jawa Barat dan Panitia Pelaksana kompetisi dengan sengaja melanggar regulasi Kompetisi Liga 3 Seri 2.
Sementara Persikad Depok dicurangi dan dijegal dengan cara kotor yaitu melalui perangkat pertandingan alias wasit.
Aksi Persikad Depok itu pun menuntut sikap tegas Asprov PSSI Jawa Barat terhadap kinerja panitia pelaksana dan Wasit Dalam Liga 3 Seri 2 Tahun 2022 yang merugikan klub peserta.
Aksi demo ini merupakan yang pertama dalam sejarah kepengurusan Asprov PSSI Jawa Barat. Dan ini sangat memalukan dunia sepakbola Jawa Barat sejak dipimpin Tommy Apriantono ini.
Apalagi demo tersebut menuntut soal kecurangan, ketidakadilan dan permainan kotor Asprov PSSI Jawa Barat di Liga 3 Seri 2 Zona Jawa Barat. Joel