BANDUNG, PelitaJabar – Tim angkat besi Jawa Barat membidik lima medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung 2 hingga 15 Oktober mendatang di Papua.
“Insya Allah. Mohon doanya dari masyarakat Jawa Barat agar target ini terwujud,” harap M. Minan, asisten pelatih angkat besi PON Jawa Barat Jumat (27/08/2021).
Lima medali emas tersebut diharapkan dari atlet muka-muka lama dengan jaminan memiliki prestasi terbaik sebelumnya.
Saat ini para lifter angkat besi terbaik Jawa Barat berlatih dalam tiga kelompok di tiga kota yang berbeda. Beberapa atlet berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), ada yang di Bekasi dan Bandung.
“Yang di Pelatnas Windy Cantika Aisah, Sarah, Stabitah Alfiah dan pelatih Jajang Rakos. Di Bekasi ada Syarah Angraini, Dwi Mayassah L, M. Nur Fuad Jamal, M. Ramadhan dan pelatihnya H.Sodikin. SPd, M. Minan dan Bahagia. Sedangkan di Bandung adalah Carell Julius,” terangnya.
Total atletnya 8 terdiri dari 5 putri dan 3 putra. Sedangkan pelatih yang mendampinginya 4 orang.
Saat ini kata Minan yang sempat menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran pelatih kepala H. Sodikin ini, karena kondisi para atlet sehat dan bagus.
“Kondisi anak-anak sehat dan bagus. Kami sebagai pelatih terus memantau, mengawasi dan melihat sejauhmana perkembangan mereka. Mudah-mudahan tetap “on the track”,” kata M. Minan.
Kendala yang dialami selama latihan hanya soal klimaks latihan tanpa try-in dan try-out. Sehingga para atlet tidak dapat dilihat perkembangannya.
Parameter cabang olahraga agar dapat dilihat perkembangannya adalah ujicoba dalam atau pun luar.
Hal ini tidak saja dialami Jawa Barat, karena Pandemi merata dirasakan kontingen mana pun. Sehingga sulit melihat perkembangan yang terjadi di masing-masing lifter angkat besi di Provinsi lain.
“Kami kekuarangam info terhadap lawan-lawan dari daerah lain,” tambahnya.
Soal kelengkapan latihan dan pertandingan dikatakan Minan sudah diberikan KONI Jawa Barat.
“Kelengkapan sudah disiapkan dan diberikan pada atlet. Baik peralatan latihan atau pertandingan. Begitu bantuan meluncur dari KONI, langsung kami salurkan. Terimakasih pak Ketua KONI Jabar dan jajarannya,” ucap Minan.
Karena belum banyak tahu medan serta kondisi Papua, pihaknya berharap tim psikologi dari KONI Jabar terus mendampingi atlet angkat besi.
“Atlet sudah siap, kami hanya minta atlet kami terus didampingi tim psikolog agar dapat menjaga kestabilan mental anak-anak di Papua,” pinta Minan. Joel