BANDUNG, PelitaJabar – Dr. Djunjunan adalah salah satu pendiri perkumpulan terbesar dan tertua se-Indonesia, yakni Paguyuban Pasundan.
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi menerangkan, didirikannya paguyuban ini bermula dari para mahasiswa yang berasal dari Kota Bandung.
Kala suasana keterjajahan saat itu, para siswa kedokteran yang memiliki kesadaran merasa perlu dibentuknya sebuah organisasi untuk menghimpun kebersamaan dalam rangka mewujudkan sebenarnya untuk kemerdekaan.
“Dari awal sudah berpikir seperti itu, makanya para mahasiswa kedokteran berkumpul dan bersepakat pada tanggal 20 Juli 1913 mendirikan organisasi yang namanya Paguyuban Pasundan. Salah satu pendirinya adalah Dr. Djunjunan,” terang Didi, Selasa 18 Juli 2023.
Untuk mengejawantahkan dua misi tersebut, Paguyuban Pasundan pun bergerak di beberapa bidang salah satunya pendidikan. Pada tahun 1922 lahirlah Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Pasoendan. Ternyata kualitasnya bisa mengalahkan sekolah-sekolah yang ada saat itu.
Bahkan, melahirkan banyak lulusan yang menjadi tokoh penting, seperti Umar Wirahadikusumah, wakil presiden RI ke-4. Ada juga yang jadi Gubernur Jabar, Pak Mashudi. Ada juga yang jadi rektor dan Menteri Pertanian.
Tak hanya itu, Paguyuban Pasundan tetap eksis di bidang ekonomi dengan membuat Bank Central Pasundan. Paguyuban ini juga sudah melatih 14.000 UMKM.
Ada pula percetakan dan penerbitan yaitu Sipatahunan. Bahkan pembacanya sampai ke Asia Tenggara.
“Koran berbahasa Sunda tapi dibaca sama orang asing. Ini menjadi nilai utama tersendiri jika budaya Sunda memang sangat diminati oleh banyak pihak kala itu,” pungkasnya.