Pasca COVID-19, Jabar Perkuat Desa Digital Pulihkan Ekonomi

- Penulis

Jumat, 12 Juni 2020 - 11:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Beberapa sektor ekonomi yang tidak terdampak oleh pandemi COVID-19 antara lain  pertanian, peternakan, perikanan, pangan dan logistik.

Untuk itu di awal 2021, dalam rangka pemulihan ekonomi yang sempat turun akibat pandemi, Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen fokus pada penguatan desa melalui infrastruktur digital.

Demikian dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi narasumber pada diskusi online dengan tema “Menilik Peran Pemprov Jabar dalam Pemulihan Ekonomi dengan Cepat dan Tepat”, di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (11/06/2020) malam.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hasil kajian ekonomi yang tidak bisa diinterupsi oleh COVID-19 adalah pertanian, peternakan, perikanan, pangan dan logistik. Jadi kalau mau sukses dalam situasi apapun ternyata kembali ke urusan perut dan pengirimannya. Maka nanti 2021 untuk pemulihan ekonomi saya akan fokus kembali ke desa yang akan diperkuat dengan infrastruktur digital,” kata Gubernur.

Kang Emil, menuturkan, COVID-19 bukan lagi masalah krisis kesehatan tapi juga ekonomi. Hal ini menjadi sebuah dilema oleh semua pemimpin di dunia dari level kepala negara sampai kepala daerah.

“Jadi sebagai pemimpin harus cepat dan tepat mengambil keputusan,” ucapnya.

Menyadari bahwa COVID-19 adalah dua krisis, maka Kang Emil memiliki lima prinsip dalam penanganannya, yakni proaktif, transparan, kolaboratif, inovatif dan ilmiah. Prinsip terakhir ini menyerap masukan dari para ahli ekonomi mengenai sektor apa saja yang harus lebih dulu dibuka.

Dia melanjutkan, ahli ekonomi berpendapat, perekonomian sebaiknya diukur dengan risiko kesehatan. Maka Jabar saat ini membagi daerahnya ke dalam lima zona kewaspadaan, yakni zona hitam di mana aktivitas ekonomi hanya boleh 10 persen, kemudian 30 persen di zona merah dengan menerapkan PSBB penuh, zona kuning 60 persen, zona biru 90 persen dan 100 persen di zona hijau yang mayoritas berada di desa-desa.

“COVID-19 memang menyerang desa tapi 100 persen oleh pemudik bukan orang desanya, inilah kenapa lima sektor tadi masih bisa berjalan walaupun ada interupsi,” terang Kang Emil.

Ia optimistis UMKM desa di lima zona tersebut diperkuat dengan digital maka akan semakin berkembang pesat dan menjadi penyumbang terbesar pemulihan pertumbuhan ekonomi. Khusus untuk pengembangan UMKM di desa. Rls

Komentari

Berita Terkait

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah
Yadi Sofyan Sidak Pelatcab Peparda NPCI
Rakerprov IKASI, Bahas Usia Hingga Pungutan BK Porprov
Camat Kersamanah Ingatkan Kades Tak Boleh Pegang Dana Desa

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:42 WIB

Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:36 WIB

Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:31 WIB

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terbaru

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB

FEATURED

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Rabu, 9 Jul 2025 - 20:31 WIB