BANDUNG, PelitaJabar – Kasus positif aktif di Kota Bandung bertambah sebanyak 1.440 kasus sejak 5 Februari 2021 sampai 18 Februari 2021. Sementara meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 22 orang dari 203, kini menjadi 225 orang.
“Tapi secara kumulatif bisa disimpulkan terjadi penurunan sampai 7,43 persen,” kata Ema Sumarna, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung usai Rapat Terbatas bersama Satuan Penanganan Covid-19 secara virtual di Balai Kota Bandung, Jumat (19/02/2021).
Berdasarkan hasil evaluasi selama dua pekan ke belakang, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus positif aktif di Kota Bandung.
“Baik itu memakai masker, maupun menjaga jarak dan dan relatif sulit menghindari kerumunan. Kemudian relatif sulit orang untuk mengendalikan diri sendiri untuk membatasi mobilitas. Selalu saja tidak ingin di rumah,” terangnya.
Peningkatan tersebut, Pemkot Bandung masif melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Bahkan, merekrut 306 tenaga kesehatan tambahan.
Sebagai antisipasi agar kasus positif aktif di Kota Bandung tidak terus melonjak, pihaknya mendorong kecamatan yang berpotensi terjadi lonjakan kasus untuk menerapkan Pembatan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
“Aparat kewilahan harus lebih terintegrasi, lebih optimal menegakkan prokes. Karena kita menyadari ini perang panjang, sehingga kebersamaan harus dilakukan,” tuturnya.
Selain itu, Ema juga meminta, kecamatan untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri di wilayahnya. Pasalnya dari 30 kecamatan, baru 19 yang memiliki tempat isoman. Rls