BANDUNG, PelitaJabar – Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono meminta semua pihak menjaga kawasan Braga tetap bersih dan bebas dari pungli. Karena itu, Pemkot Bandung merangkul TNI-POLRI dan instansi terkait lainnya, untuk mendukung kesusksesan Braga Bebas Kendaraan yang mulai berlaku sejak Sabtu (4/05/2024).
“Braga merupakan salah satu icon yang sudah menjadi Legendaris di kota Bandung, bisa menjadi daya tarik wisata, yang memberikan kenyamanan bersama. Untuk itu, tolong di support oleh seluruh elemen masayrakat kota Bandung,” ajaknya saat Peluncuran Braga Bebas Kendaraan (Beken) ditandai peniupan trompet oleh Pj Wali kota bersama Forkopimda, Dan Lanud Husein Satranegara, Danlanal Bandung serta PHRI dan tokoh warga Braga, di Braga City Walk, Sabtu (4/5/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan, Pemkot Bandung meminta Dinas Kebersihan menyediakan kantong-kantong sampah disepuar jalan Braga.
Sedangkan pengalihan parkir kendaraan yang selama ini memadati jalan Braga, Pemkot Bandung melalui Dinas Perhubunggan bekerjasama dengan Polrestabes Bandung, menyiapkan sebelas (11) titik kantong parkir kendaraan.
Meskipun telah menyediakan 11 kantong parkir untuk mendukung aksesibilitas, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) terjadi di area Braga dan sekitarnya.
“Pemkot Bandung sudah mengambil langkah-langkah mitigasi. Kami juga berkomitmen untuk mengelola masalah pengelolaan sampah dan potensi pungli dengan serius,” tegasnya.
Usai pencangan Braga Beken ini, Pj Walikota melakukan rapat evaluasi dengan melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat guna memastikan keberlanjutan Braga Beken.
“Sesuai hasil evaluasi, memang ada beberapa masukan ya, intinya Braga Beken ini harapan kita menjadi salah satu ikon dari sekian banyak ikon di kota Bandung. Lalu bagaimana konteks pemberdayaan masyarakat sekitar juga bisa dilibatkan tentunya untuk aktivitas ekonomi,” papar Bambang usai rapat evaluasi yang dihadiri Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala OPD, PHRI, Akar, Bjb dan tokoh masyarakat setempat.
Sementara Jajang, warga asli Braga mengatakan, masyarakat pada dasarnya mendukung kesuksesan Braga Beken. Untuk itu, dia meminta Pemerintah juga memperhatikan keluhan warga, seperti diberikan akses keluar masuk kendaraan bagi warga setempat.
“Karena kami mau keluar kerja, dan pulang susah, ga ada kases jalan. Ada gang, tapi di kiri kanan parkir sepeda motor, takut tergores, dan melewati jembatan juga ga bisa, karena ada besi. Tolong kami diberikan akses jalan keluar masuk, dan kami juga diijinkan untuk berdagang, seperti kuliner night, harus ada agar kami bisa mencari nafkah,” pungkasnya. (ADV)