Pentingnya Manajemen Persediaan Ekonomi Order Quantity EOQ Saat Pandemi

- Penulis

Jumat, 6 Agustus 2021 - 10:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MESKI Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus mengalami penurunan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 yang ditetapkan pada 2 Agustus lalu, kebutuhan obat dan vitamin tetap saja melonjak.

Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) per Selasa (3/8/2021), BOR rumah sakit rujukan COVID-19 sebesar 50,35 persen. Sedangkan BOR rumah sakit sebelum diberlakukan PPKM Level 3 dan 4 pada (20/7/2021) mencapai 77,04 persen.

Seperti diketahui, saat ini, dari 119.000 kasus aktif di Jabar, sekitar 80.000 pasien melakukan isoman. Terhitung sejak Senin (19/7/2021) lalu, ada 20 ribu pasien COVID-19 isoman mengajukan obat dan vitamin yang diakses melalui fitur telekonsultasi di portal Pikobar.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat data diatas, sudah semestinya, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, harus memiliki manajemen persediaan barang yang baik, salah satunya Farmasi, dimana saat ini menjadi incaran setiap orang.

Bisa kita saksikan, hampir disemua daerah, toko obat dan apotek-apotek, menjalar antrian panjang hanya untuk membeli obat maupun vitamin. Imbas dari pandemic. Masyarakat yang terkena COVID-19, harus menjalankan ISOMAN  karena sebagian besar Rumah Sakit overload.

Karena itu, pemerintah perlu memastikan ketersediaan pasokan medis dan obat-obatan. Jangan sampai stok barang kurang atau mengalami kelebihan, yang menyebabkan kadaluarsa.

Persediaan memiliki arti yaitu sumber daya yang harus disimpan oleh suatu organisasi atau sebuah perusahaan dengan tujuan yaitu sebagai bentuk antisipasi terhadap pemenuhan permintaan masyarakat, dimana sumber daya yang dimaksud adalah berupa bahan atau material, mesin, uang, maupun tenaga kerja.

Manajemen atau pengendalian persediaan barang tersebut biasanya dilandasi oleh faktor berapa banyak sumber daya yang harus diproduksi (dipesan) dan kapan waktunya untuk melakukan pemesanan atas sumber daya tersebut (pembelian) dengan tujuan untuk mengurangi biaya-biaya persediaan tersebut.

Saat sebuah organisasi atau sebuah perusahaan ingin menentukan jumlah atau berapa banyak sumber daya yang harus dipesannya, maka sebuah organisasi atau sebuah perusahaan tersebut harus mempertimbangkan biaya-biaya yang ada seperti biaya pemesanan (ordering cost / acquisition cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost / holding cost)

  • Biaya pemesanan atau yang bisa disebut juga dengan biaya pembelian atau biaya set up merupakan jumlah biaya yang bersifat tetap yang terjadi setiap barang atau produk dipesan. Biaya pemesanan berkaitan dengan aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk melanjutkan proses pada pesanan atas barang atau produk yang telah dipesan.
  • Biaya penyimpanan atau yang bisa disebut juga dengan biaya tercatat merupakan biaya yang berkaitan dengan persediaan (stok barang) yang dimiliki atau disimpan di gudang. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya penyimpanan atau carrying cost / holding cost adalah biaya penyimpanan barang (seperti biaya sewa gudang, biaya listrik, biaya kerusakan, dan biaya lainnya) serta biaya investasi persediaan (seperti bunga, pajak, asuransi, dan biaya lainnya).

Saat jumlah kuantitas barang atau produk (sumber daya) yang dipesan meningkat maka biaya penyimpanan atau carrying cost / holding cost juga akan meningkat sedangkan untuk biaya pemesanannya atau ordering cost / acquisition cost akan menurun.

Oleh sebab itu, sebuah perusahaan atau sebuah organisasi membutuhkan suatu perhitungan atau suatu metode yang nantinya akan berfungsi untuk menyeimbangkan kedua biaya tersebut. Salah satu metode yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan perusahaan atau organisasi di dalam menentukan jumlah kuantitas pesanan pada manajemen persediaan barang adalah metode Economic Order Quantity (EOQ) atau dapat dikatakan juga sebagai metode jumlah pemesanan ekonomis.

EOQ sendiri memiliki definisi sebuah metode yang digunakan untuk menghitung jumlah kuantitas pesanan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya, baik pemesanan maupun biaya penyimpanan atas barang.

Inventori probabilistik adalah model pada sistem inventori yang diterapkan pada suatu perusahaan dengan permintaan barang yang tidak diketahui dengan pasti, tetapi bisa dilakukan suatu pendekatan dengan distribusi peluang. Pada umumnya terdapat ketidakpastian terkait dengan variabel persedian, khususnya permintaan atau penjualan.

Dengan model ini, segala sesuatu yang terkait dengan pengendalian inventaris didasarkan pada asumsi bahwa permintaan mungkin berfluktuasi dan mungkin tidak selalu dapat diprediksi.

Pendekatan probabilistik memungkinkan adanya fluktuasi permintaan yang nantinya akan mempengaruhi manajemen persediaan pada waktu yang akan datang. Karena itu, model probabilistik mungkin menjadi pendekatan yang lebih disukai pemilik bisnis. Dengan mengidentifikasi perubahan permintaan, persediaan dapat dikelola dengan tepat sehingga pasokan tidak berlebihan.

Untuk mengoptimisasi inventory control, saat ini ada sistem manajemen inventory adalah sistem yang dirancang untuk membantu bisnis mengotomatiskan pengelolaan persediaan yang mengadopsi kedua metode diatas.

Sistem manajemen inventory pun semakin fleksibel dan bisa digunakan semua skala perusahaan mulai dari yang kecil hingga besar sesuai dengan kebutuhannya.

Software Inventory berbasis Cloud biasanya menjadi pilihani yang paling disukai saat ini, karena dari sisi investasi lebih rendah dan masa implementasi yang singkat. ***

Komentari

Berita Terkait

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival
Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik
Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh
Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung
Besok Mendukbangga Luncurkan GATI
Buka Kompetisi Farhan Contohkan Perjuangan Persib
Hanya 1 Hari Hakim Bacakan Penetapan, MT Harap Hakim Punya Nurani
UNPAS Tawarkan 12 Jalur Masuk PMB 2025

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 12:10 WIB

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival

Selasa, 22 April 2025 - 07:08 WIB

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 April 2025 - 06:58 WIB

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 April 2025 - 06:46 WIB

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Minggu, 20 April 2025 - 23:46 WIB

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Berita Terbaru

FEATURED

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival

Selasa, 22 Apr 2025 - 12:10 WIB

FEATURED

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 Apr 2025 - 07:08 WIB

FEATURED

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:58 WIB

FEATURED

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:46 WIB

DAERAH

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Minggu, 20 Apr 2025 - 23:46 WIB