BANDUNG, PelitaJabar – Gaya hidup digital saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama generasi muda. Namun, kemajuan teknologi harus dibarengi dengan tiga pola pikir utama, kolaboratif, inovatif, dan solutif.
“Gaya hidup digital tidak cukup hanya pintar utak-atik media sosial atau aplikasi. Yang dibutuhkan adalah kesadaran bahwa kita hidup dalam dunia digital dan harus memiliki pola pikir kolaboratif, inovatif, dan solutif,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat membuka Grand Final The Champion Race 2025 yang digagas Ganesha Operation di Corner Stone, Auditorium 23 Paskal, Kota Bandung, Sabtu 28 Juni 2025.
Farhan juga menyoroti kekuatan utama Kota Bandung yang bukan berasal dari sumber daya alam, melainkan dari kekayaan sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau kota lain punya tambang, kita tidak. Tapi kita punya SDM terbaik. Bandung adalah pusatnya pendidikan,” kata Farhan.
Acara The Champion Race merupakan inovasi pendidikan dari Ganesha Operation yang menggabungkan konsep belajar, berlatih, dan bertanding dalam format e-sport pendidikan.
Direktur Utama Ganesha Operation, Prof. Bob Foster menyebut, kegiatan ini sebagai upaya membangun ekosistem pendidikan yang relevan dengan generasi digital saat ini.
“Kompetisi ini bukan sekadar lomba. Ini adalah gerakan pendidikan. Belajar harus menyenangkan, kompetisi harus bermakna, dan prestasi harus terarah,” kata Bob.
Pemerintah Kota Bandung memberikan penghargaan Pioneering Future Excellence Award kepada Prof. Ir. Bob Foster, MM sebagai bagian dari Ganesha Operation.
Penghargaan ini bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan nonformal yang inovatif. ***