BANDUNG, PelitaJabar – Diklat di hotel, atau di kantor sudah biasa. Namun bagaimana rasanya jika kegiatan serius tersebut dilakukan di dalam gerbong Kereta Api yang sedang melaju, sembari menikmati pemandangan? Tentu saja sangat menyenangkan.
Itu pula yang dirasakan 80 peserta diklat didalam gerbong KA perjalanan Bandung -Yogyakarta Minggu 23 Juli 2023. Tak tampak wajah suntuk, apalagi mengantuk. Malah mereka antusias dan berinteraksi dengan para pemateri terkait koperasi.
Reni Sureni, Ketua Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara mengaku senang bergabung dengan koperasi se-Kota Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baginya, kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan dari materi yang disampaikan di dalam Diklat tetapi bisa dijadikan wadah Forum Group Discusion (FGD).
“Ini bisa jadi wadah FGD dan menjalin silaturahmi sesama insan koperasi. Di mana bisa saling mengenal dan sharing dengan sesama pengelola atau pengurus koperasi, apalagi acaranya seperti ini, seperti liburan juga, ucapnya sembari tertawa,” kelakar Reni.
Hal serupa dirasakan Eti Mulyati. Ketua Koperasi Dewi Sri Dinas Tanaman Pangan dan Hirtikultura Provinsi Jawa Barat ini mengungkapkan. kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas koperasi dan sharing pengalaman.
“Yang pasti kita semua bergembira, karena baru pertama nih diklat dalam gerbong KA. Saya juga merasakan manfaat dari acara ini, selain dapat meningkatan kapasitas SDM dalam mengelola koperasi, juga bisa berbagi pengalaman antar pengurus,” ucapnya.
Heri Gunawan, Ketua Koperasi Pena Karya Balarea juga merasakan sensasi lain. Biasanya tambah pria plontos ini, diklat identik dengan keseriusan, kali ini jauh berbeda.
“Keren banget. Selain dapat ilmu, yang pasti ini mungkin diklat pertama di Indonesia, patut dicontoh oleh instansi lain, ga ngantuk, apalagi stres, yang ada juga nambah ilmu,” papar CEO El-Jabar ini.
Ketua Dekopinda Kota Bandung, Dr. H. Usep Sumarno, menjelaskan, Diklat ini sengaja dibuat se unik mungkin, mungkin diklat satu satunya di atas gerbong kereta.
“Tujuannya bagaimana mengurus koperasi yang baik dan benar. Sebab ada koperasi yang baik tapi kurang benar. Maksudnya apa, jadi koperasi itu tujuan intinya untuk mensejahterakan anggota dan keluarganya, termasuk kepedulian lingkungan,” beber Haji Usep.
Tak sedikit koperasi yang hanya mengejar keuntungan besar namun hasilnya tidak bisa memberikan kepuasan bagi anggotanya, termasuk manfaat dari keuntungan.
“Sembari menikmati pemandangan alam, para peserta juga mendapat materi dalam perjalanan Kereta Api Bandung-Yogyakarta, dan kita berharap insan koperasi setelah mengikuti diklat ini, dapat meningkatkan peran koperasi, utamanya menjadi ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.
Hadir pengurus koperasi KPKB (Koperasi Pegawai Kota Bandung), Koperasi Rukun Ikhtiar, Koperasi Bakti Wanita dan lainnya. ***