PPN Naik Beban Rakyat Makin Berat

- Penulis

Kamis, 31 Maret 2022 - 17:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENAMBAHAN penerimaan APBN sekitar 40 triliun dari kenaikan  1 % PPN, tak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan yaitu inflasi, menurunnya daya beli masyarakat bahkan pemutusan hubungan kerja.

Sebagaimana banyak diberitakan, per 1 April 2022 Pemerintah dipastikan akan menaikkan Pajak Pendapatan Nilai (PPN) dari yang sebelumnya 10 % menjadi 11 %, menurut Menteri Keuangan  Sri Mulyani, kenaikan ini dimaksud untuk menambah penerimaan APBN.

Sejatinya, sekecil apa pun kenaikan PPN, dalam kondisi perekonomi saat ini yang  masih  belum stabil akibat  krisis yang disebabkan pandemi Covid-19, akan menambah beban berat pemulihan ekonomi masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dapat dipastikan, kenaikan PPN akan diikuti kenaikan harga-harga barang. Hal ini tentunya memicu inflasi, juga daya beli masyarakat.

Penurunan daya beli masyarakat akan menyebabkan proses produksi terganggu karena barang-barang yang dihasilkan produsen tidak terserap pasar dengan baik. Dengan begitu, produksi akan menurun dan bisa jadi produsen akan melakukan PHK terhadap karyawannya.

Tak hanya karyawan yang kena imbas, dunia usaha yang masih terseok menuju pemulihan akibat Covid-19 kembali terkena hantaman, karena daya beli menurun.

Kita masih ingat, akibat kenaikan kedelai beberapa waktu lalu, banyak pengusaha tahu tempe akhirnya gulung tikar.  Inilah efek domino saat PPN dinaikkan.

Demikian banyak dampak buruk  yang mungkin timbul akibat kenaikan PPN ini yang semuanya menambah beban rakyat, semakin membuat rakyat  hidup susah.

Seharusnya negara tidak menaikkan pajak dalam kondisi seperti ini. Untuk menambah pendapatan APBN  tidak harus melalui pajak.

Tetapi demikianlah, sistem ekonomi kapitalis memang menjadikan pajak sebagai tumpuan utama pendapatan negara. Tak heran, meski rakyat dalam keadaaan susah, masih saja dibebani dengan berbagai pungutan pajak.

Sementara para konglomerat yang menguasai sumber daya alam negeri ini justru diberi keringanan dalam pembayaran pajak. Bahkan tak sedikit dari mereka ngemplang pajak.

Sebenarnya masih ada solusi untuk keluar dari permasalahan ini, hingga negara bisa bangkit menata ulang perekonomian dengan sistem yang baik. Sistem yang datang dari Dzat yang Maha Baik yaitu Allah SWT.

Sistem itu adalah sistem ekonomi Islam. Syariah Islam akan memberikan solusi bagaimana mendapatkan pemasukan negara tanpa harus membebani rakyat dengan berbagai pungutan pajak.

Syariah Islam memberikan tuntunan bagaimana agar negara memiliki sumber pemasukan yang mencukupi untuk operasional negara. Diantaranya adalah  bertumpu kepada pengelolaan sumber daya alammilik umum.

Barang tambang, mineral,migas dan yang lainnya termasuk juga laut dan hutan dalam pandangan Islam semua itu menjadi milik umum. Islam memberikan amanah kepada negara agar mengelola kepemilikan umum tersebut yang hasilnya dikembalikan kepada rakyat.

Dari barang-barang kepemilikan umum ini saja  sebenarnya kalau dikelola secara profesional sesuai dengan syariat itu lebih dari cukup untuk menjadi sumber pendapatan APBN.

Berbagai tambang seperti tambang emas di pegunungan Gasberg Irian Jaya, New Mont di Sumbawa, atau tambang batu bara, tambang minyak, perkebunan sawit yang jumlahnya jutaan hektar yang saat ini dikelola oleh swasta harus  diambil alih oleh negara. Dengan begitu negara akan mendapatkan pemasukan melimpah dari sumber-sumber tersebut.

Di samping itu negara wajib meninjau ulang alokasi APBN. Negara bisa melakukan penghematan dengan memangkas pos-pos pengeluaran yang memang belum urgen. Seperti pembangunan ibu kota negara baru yang akan menyedot banyak dana, bisa ditunda sampai dana memungkinkan.

Hanya saja, APBN berbasis syariah ini harus didukung oleh institusi politik yang juga harus berbasis syariah.

Institusi politik dan ekonomi harus segera kita wujudkan demi terbebas dari APBN yang menyengsarakan dan menzalimi rakyat, menuju APBN yang barokah dan mensejahterakan umat manusia.

Bukan hanya muslim, dengan APBN berbasis Syariah, non muslimpun merasakan manfaatnya.

Wallahu a’lam bi showab

Komentari

Berita Terkait

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung
XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia
BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang
Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan
Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback
Ada Apa Nih Wali Kota se Indonesia Ngumpul di Bandung
Denny Susanto Minta Ketua PSSI Yogyakarta Dihukum Berat
Ketum KONI Jabar Kukuhkan Komisi & Tim Keabsahan Porprov XV 2026

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:45 WIB

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung

Jumat, 18 April 2025 - 14:08 WIB

XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia

Kamis, 17 April 2025 - 16:53 WIB

BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang

Kamis, 17 April 2025 - 11:58 WIB

Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback

Berita Terbaru

FEATURED

Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung

Jumat, 18 Apr 2025 - 20:45 WIB

FEATURED

XL Smart Resmi Berdiri Babak Baru Era Digital Indonesia

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:08 WIB

FEATURED

BRI RO Bandung Bantu Buku Bacaan Untuk SDN 1 Sagalaherang

Kamis, 17 Apr 2025 - 16:53 WIB

FEATURED

Langkah Pemkot Bandung Sekolah Swasta Tetap Bertahan

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:58 WIB

FEATURED

Bundling XL iPhone 16 Dapat Kuota Gratis Setahun & Cashback

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:31 WIB