BANDUNG, PelitaJabar – Unit Pelayanan Teknis Daerah milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menjadi laboratorium rujukan provinsi pemeriksaan sampel COVID-19, baik metode rapid diagnosis test (RDT) maupun polymarese chain reaction (PCR).
Penanggungjawab Laboratorium dr Ryan B Ristandi, Sp.PK., MMRS, Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar, telah mengambil sampel dari empat klaster penyebaran COVID-19, yakni Klaster Seminar Anti Riba Bogor, GPIB Bogor, GBI Lembang, dan Musda Hipmi.
“Kami merupakan laboratorium rujukan provinsi untuk COVID-19 ini. Jadi semua hasil swab test terkait COVID-19 diperiksa dengan PCR, termasuk di empat klaster tersebut,” ujar Ryan Minggu (5/04/2020).
Balai Laboratorium memiliki kemampuan memeriksa 96 sampel per hari. Namun dalam dua minggu terakhir sampel terus berdatangan secara cepat sehingga Balai Lab punya antrean hingga 300 sampel.
“Satu kali swab test idealnya hasil sudah keluar lima jam. Tapi karena sudah ada 300- 400 sampel yang mengantre, kami harus memprioritaskan sampel mana yang harus duluan keluar hasilnya,” jelas Ryan.
Untuk memeriksa sampel COVID-19, Balai Laboratorium Jabar bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung serta Pusat Nanosains & Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung.
“Selain dengan Unpad, kami juga sinergi dengan STIH terutama dalam PCR,” kata Ryan.
Balai Laboratorium Jabar juga sedang mempersiapkan laboratorium satelit bersama Institut Pertanian Bogor untuk penanganan COVID-19 di wilayah Bogor Depok Bekasi.
Dengan dengan tes swab dapat dilakukan secara mandiri agar deteksi serta penanganan lebih responsif tanpa harus menunggu Pemerintah Pusat.
Dalam kompetensinya, Balai Laboratorium Jabar atau dikenal juga dengan Labkesda Jabar telah mengantongi sertifikat Laboratorium Penguji dan Laboratorium Medik dari Komite Akreditasi Nasional.
Selain itu, kata Ryan, Balai Laboratorium Jabar juga memiliki sertifikat Bio Safety Laboratory 2 Plus dari World Health Organization (WHO).
“Sertifikat ini dikeluarkan bagi laboratorium yang telah memiliki sistem keamanan tes virus terutama untuk petugas sesuai standar WHO,” pungkasnya. Mal