GARUT, PelitaJabar – Pernyataan Bupati Garut Rudy Gunawan yang memerintahkan seluruh nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut untuk beralih dari Bank Jabar Banten (bjb) ke Bank Rakyat Indonesia ((BRI) menjadi perhatian Publik.
Bahkan, dalam setiap kesempatan apel pagi gabungan belum lama ini, Bupati melontarkan pernyataan tak sedap terhadap bank milik Pemprov Jabar ini, sebagai bank riba dalam menjalankan praktek perbankannya.
Padahal, hampir 75 persen sahamnya milik Pemerintah daerah termasuk Bupati sendiri merupakan salah satu jajaran Dewan komisarisnya.
Entah alasan apa pernyataan Bupati Rudy Gunawan ditujukan kepada pihak plat merah itu. Namun hal ini menjadi kegamangan dan kegelisahan dikalangan para ASN.
Bupati menyampaikan alasan pindah ke BRI dikarenakan pinjaman yang diberikan oleh bjb selama ini dinilai terlalu memberatkan ASN dan masyarakat.
Tingginya bunga kredit menyebabkan penurunan kinerja ASN di Kabupaten Garut.
“bjb begitu agresifnya menawarkan pinjaman kepada nasabah ASN yang memiliki gaji dengan bunga kredit yang sangat mencekik, sehingga hampir setiap bulannya gaji mereka habis untuk bayar cicilan bank,” sesal Rudy.
Menurutnya, tingginya pinjaman para ASN tidak meningkatkan kinerja mereka, malah semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh dampak potongan gaji yang dipastikan dilakukan oleh bjb.
Berbagai laporan kinerja ASN mengalami penurunan akibat gaji setiap bulannya hanya menyisakan ratusan ribu habis untuk membayar cicilan bunga kredit bank.
Oleh karena itu, bjb seharusnya tidak terlalu agresif dalam menawarkan pinjaman kepada para ASN.
Apalagi, jumlah pinjaman yang besar dengan potongan gaji mencapai 90 persen dari total gaji.
Sekitar 80 persen ASN yang berstatus PNS dan guru dan 70 persen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Garut memiliki pinjaman di bjb, dengan rata-rata pinjaman mencapai 100 jutaan.
Kepada awak media, Rudy menegaskan bjb sebagai bank pembangunan, pinjaman dengan bunga gede mencekik, dan gaji habis dipotong oleh cicilan.
“Jad bank bjb ini benar benar sangat merusak mental ASN di Garut. Makanya tidak logis seorang ASN/PPPK gaji sebulan menyisakan uangnya hanya Rp.400 ribu,” tegas Rudy, Kamis 23 Nopember 2023.
Pinjaman para ASN Garut mencapai Rp 3 triliun. Diharapkan bank bjb memberikan peluang secara rasional menyangkut pinjaman dengan bunga.
“Saya khawatir, gaji mereka ada yang tinggal 400 ribu, bahkan juga tinggal 300 ribu. Padahal saya sudah minta maximal 50 persen, kalau gaji 4 juta ya 2 juta misalnya buat cicilan, jadi masih ada sisa 2 juta,” ujar Rudy.
Saat dikonfirmasi, Pimpinan Cabang Bank bjb Garut, Mochammad Indra terkait permyataan Bupati Garut, pihaknya mengungkapkan Pincab bjb Garut sedang tidak bisa diganggu.
Mohon maaf pimpinan sedang ada rapat tak bisa diganggu,” ujar salah satu pegawai sekretaris pimpinan, Jumat 24 Nopember 2023.
Bahkan, hingga berita ini diturunkan, pihak bank bjb Cabang Garut belum memberikan jawaban. Jang