GARUT, PelitaJabar – Setelah ramai beberapa waktu lalu Bupati dan para camat “bertamasya” ke luar negeri, kini giliran pejabat eselon III Garut malah ke Yogyakarta.
Fenomena tersebut mendapat beragam komentar dari masyarakat Garut. Aparatur seolah tak memiliki nurani. Pasalnya kondisi masyarakat Kabupaten Garut, dilanda kemiskinan ekstrem, membutuhkan perhatian dari para pejabat.
“Miris dan heran, dak relevan jelang akhir masa jabatan Bupati Garut bersama sejumlah pejabat eselon lll malah pelesiran nikmati hari libur. Empatinya kemana ini malah jor joran keluar negeri maupun ke luar propinsi? Sangat disayangkan ini termasuk Kepala Dinas yang tidak mampu mengontrol anak buahnya,” tegas salah seorang aktifis kebihakan publik, Edi Afif kepada PJ Minggu 19 November 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil penelusuran PJ, sejumlah pejabat eselon lll setingkat Kepala bidang (Kabid) dan Kepala Bagian (Kabag) di 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Garut berbondong bondong ke Yogjakarta.
Rencana liburan tersebut akan dilaksanakan pada 8-10 Desember 2023 mendatang.
Mereka berangkat menggunakan kereta api eksekutif dari statsiun Leles, Garut menuju Yogjakarta dengan biaya masing masing sebesar Rp. 3.700.000,- untuk akomodasi, hotel dan makan selama berada dikota gudeg.
Informasi dilapangan menyebutkan rencana itu sekalian perpisahan dengan Bupati Garut, Rudy Gunawan yang akan berakhir Desember nanti.
Menariknya lagi, jika pejabat eselon lll sebanyak 188 orang x biaya Rp. 3.700.000 perorang maka total anggaran mencapai Rp. 695.600.000.
Ini cukup fantastis karena di koordinir oleh tiga pejabat yakni, Dangsani (Kabid Pendapatan Bapemda), Asep Hadiana (Kabid Aset DPPKAD) dan Yeni (Kabid Diskominfo).
Berdasarkan pengakuan sejumlah Kepala bidang mengaku, disinyalir uang pendaftaran itu disisihkan pihak panitia sebesar Rp. 1 juta untuk akomodasi termasuk cinderamata untuk Bupati Garut, Rudy Gunawan.
“Kami bersama rekan Kabid sudah mendaftarkan uang sebesar Rp. 3700.000 kepada pihak panitia, dan rencananya berangkat menggunakan kereta api dari statsiun Leles menuju Yogjakarta, soal adanya Rp. 1 juta itu urusan koordinator panitia,” ujar sumber yang minta namanya tidak ditulis.
Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Dangsani membantah dugaan disisihkannya uang Rp.1 juta sebagai akomodasi dan cinderamata untuk Bupati Garut.
Sebab, sebelumnya panitia yang diketuai Asep Mulyana (Kabid UMKM) sudah bermusyawarah dengan para Kabid dan Kabag di masing masing SKPD berencana ke Yogjakarta hiburan sekalian perpisahan dengan Bupati Garut.
“Memang kita berencana ke Yogjakarta karena selama hampir 10 tahun tidak berkumpul dengan para Kabid. Namun itu juga tidak memaksa mereka untuk ikut, minimal ada perwakilan dari tiap SKPD,” tandasnya, Minggu, 19 Nopember 2023.
Selain itu, dari data panitia saat ini, sekitar 20 pejabat yang dipastikan ikut menggunakan kereta api.
“Jadi tidak benar, tuduhan mereka yang menyatakan hampir seluruhnya ikut menggunakan kereta api, terlebih adanya pemotongan uang pendaftaran untuk Bupati. Wah itu Cilaka bagi saya,” kilah Dangsani.
Dia mengakui ada saja tuduhan itu ditujukan kepada pihak panitia, karena hal itu bisa saja dibesar besarkan oleh oknum pejabat lain yang mungkin tidak setuju dengan rencana liburan.
“Kita tidak memaksa mereka, mau ikut menggunakan kereta api atau pakai mobil pribadi bersama keluarganya, itu hak mereka. Namun yang jelas, kami sama sekali tidak melakukan pemotongan apapun bentuknya,” pungkasnya. Jang