BANDUNG, PelitaJabar – Hingga Kamis, 19 Maret 2020 sore WIB, terdapat 26 orang dinyatakan positif COVID-19 di Jabar. Dari data tersebut, tiga orang di antaranya sudah sembuh dari virus SARS-CoV-2, sementara dua di antaranya meninggal.
“Kemudian PDP (Pasien Dalam Pengawasan) totalnya 132, yang selesai 49 orang, yang masih dalam pengawasan totalnya 83 orang,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja saat konferensi pers terkait perkembangan COVID-19 di Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/03/2020).
Dikatakan, ODP (Orang Dalam Pemantauan) total 1.412 orang, selesai 594 orang, dan masih dalam pemantauan 816 orang.
Menanggapi anjuran Presiden Joko Widodo untuk menggelar rapid test dengan cakupan lebih besar, Setiawan berujar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan mencoba menelaah kemungkinan tersebut.
“Kemarin sudah dengar semua, bahwa pergeseran anggaran dilakukan dan kami memang merencanakan membeli beberapa peralatan, termasuk (test) kit, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan alat-alat pelindung diri lainnya. Termasuk juga bantuan rumah sakit terkait ruang isolasi,” ucap Setiawan.
Pihaknya telah mengatur jika skenario terburuk penyebaran COVID-19 ini terus meningkat di Jabar. Selain disokong oleh bantuan 90 hingga 900 bed siap pakai, Pemprov Jabar juga sudah merencanakan akan mengubah Gedung Kemuning RSHS Bandung khusus untuk pasien COVID-19.
“RSHS akan convert, yang saat ini Gedung Kemuning untuk pasien TB, akan memindahkan pasien TB tersebut ke rumah sakit lain dan satu gedung itu akan digunakan pasien COVID-19. Kami sudah menyiapkan berbagai skenario, termasuk apabila lonjakan tinggi sekali dan harus masuk (rumah sakit) mana saja,” pungkasnya. Mal