BANDUNG, PelitaJabar – Meski sempat vakum tiga tahun karena pandemi, tidak menyurutkan semangat para seniman Kota Bandung untuk terus berkarya.
Terbaru, Teater Senapati Bandung sukses mempergelar drama musikal religi Sunda berjudul “Kasidah Cinta Al–Kubra” karya sutradara Rosyid E. Abby, Sutradara II Dadan Darto Ramdhani, di Gedung Kesenian (GK) Rumentang Siang, Jl. Baranangsiang 1, Kosambi, Bandung, Jum’at – Sabtu, 7 – 8 April 2023, lalu.
Menurut Kang Ochid, sapaan akrab Rosyid E. Abby, pentas drama musikal ini digarap secara semi–kolosal, dan didukung 50 pemain.
Konsep garapnya memadukan seni drama, nyanyian seni musik, dan seni tari atau gerak dan koreo, dengan media dialognya menggunakan bahasa Sunda.
‘Kasidah Cinta Al–Kubra 2023 ini merupakan ‘daur ulang’ dari drama musikal religi Sunda dengan judul yang sama di tahun 2012 dan 2018. Pentas ini merupakan rangkaian dari pentas episodial Drama Musikal Religi Sunda “Kasidah Cinta”, yang dipergelarkan setiap tahun di bulan Ramadan (sejak 2006) oleh kelompok Teater Senapati SMA Pasundan 3 Bandung,’ papar Kang Ochid kepada PJ Minggu 9 April 2023.
Dia melanjutkan, Kasidah Cinta Jilid I berjudul “Kasidah Cinta Jalma–jalma nu Iman” (2006), lalu disusul dengan Kasidah Cinta jilid–jilid selanjutnya, yakni “Kasidah Cinta Sang Muadzin” (2007 & 2019), “Kasidah Cinta Sang Singa Allah” (2008 & 2017), “Kasidah Cinta Sang Sahabat” (2009), “Kasidah Cinta Sang Abid” (2010), “Kasidah Cinta di Palagan Karbala” (2011), “Kasidah Cinta Al–Kubra” (2012 & 2018), “Kasidah Cinta Al–Faruq” (2014), “Kasidah Cinta Shahabiyah” (2016), dan “Kasidah Cinta Hamzah Asadullah” (2017).
‘Jadi, dalam rentang 17 tahun sejak 2006, Teater Senapati hanya abstain 5 kali untuk mengisi pentas Ramadan, yakni di tahun 2013 dan 2015 karena situasi dan kondisi yang tak memungkinkan, selebihnya karena pandemi,’ pungkasnya.
Pentas Ramadan Teater Senapati diperkuat para aktor senior seperti Abah (Heri) Awie, Rinrin Candraresmi, Apip Catrix, sastrawan Dian Hendrayana, Dado Tisna Candra N. Cengs, Superjonesia, juga para aktor dari Teater Lima Wajah, Toneel Bandung, Barak Teater, serta komunitas teater kampus di Bandung.
Heri Awie akan mendampingi aktor Rinrin Candraresmi, memainkan peran suami isteri Mush’ab ibn Zubair dan Sukainah binti Husain. Keduanya berfungsi sebagai Narator, meriwayatkan peristiwa yang dialami semua keluarganya –para Ahlulbait—saat menghadapi pembantaian di Padang Karbala.
Sukainah sendiri adalah puteri Husain bin Ali bin Abi Thalib. Drama ini adalah kesaksian mereka berdua tentang peristiwa Karbala, di mana bibinya –Zainab binti Ali bin Abi Thalib—berjuang keras bak Srikandi Padang Karbala, menentang musuh–musuhnya, dan mengembalikan lagi nama harum keluarganya yang sempat dianggap pemberontak oleh musuh utamanya, Khalifah Yazid bin Muawiyah.
“Kasidah Cinta Al-Kubra” adalah gambaran dan bukti cinta Zainab binti Ali bin Abi Thalib pada Tuhannya, Allah Azza wa Jalla, dan Rasul-Nya, Muhammad Saw (yang juga adalah kakeknya).
Sebelas tahun sudah berlalu sejak drama ini dipentaskan 2012 silam, dan 5 tahun dipentaskan terakhir kalinya (2018), persoalan yang hendak disampaikan lewat drama ini masih tetap sama namun sangat kontekstual dengan zaman sekarang, di mana agama menjadi kedok untuk meraih kekuasaan.
Pada akhirnya tak dapat dipungkiri, agama menjadi perisai utama dalam kancah politik di belahan dunia mana pun, dan di zaman kapan pun. ***