JAKARTA, PelitaJabar — Konsistensi Republik Polandia di berbagai bidang seperti pendidikan, pengelolaan sumber daya alam, perdagangan, mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi dan DPRD Jawa-Barat.
Melalui Kantor perdagangan luar negeri Jakarta dari Badan Investasi dan Perdagangan Polandia atau Polska Agencja Inwestycji i Handlu (PAIH) bersama Kedutaan Besar Polandia di Jakarta dan Pusat Dukungan Nasional untuk Pertanian atau National Support Centre for Agriculture (KOWR), menyelenggarakan even terbesar yakni memperkenalkan produk, merek, dan budaya Polandia yang pernah diadakan di Indonesia.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir. SE, M.Ipol menyebutkan, kesempatan yang baik untuk melangsungkan kerjasama, khususnya di bidang ekonomi, Pendidikan, dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini langkah positif, potensi kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan misalnya yang sudah berjalan,” ujar Syahrir di Swissotel, PIK Avenue, Jakarta, Selasa (19/3).
Dia berharap, dengan adanya Polska Festival 2019 ini dapat lebih meningkatkan hubungan bileteral kedua negara. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada potensi lain yang dapat di kerjasamakan dengan Provinsi Jawa Barat khususnya.
“Di Jawa Barat juga tidak kalah berpotensi besar dalam sektor sumber daya alam, termasuk sektor pariwisata yang saat ini memang masih dalam tahap pengembangan, Geopark Ciletuh misalnya,” katanya.
Di sektor kesenian, lanjut Syahrir, di Jawa Barat ini kaya akan kesenian dengan kearifan lokalnya masing- masing. Seperti misalnya cenderamata yang diberikan kepada Dubes Polandia Untuk Indonesia, Beata Stoczynska berupa kesenian angklung yang sudah dikenalkan kepada dunia.
Duta Besar Polandia, Beata Stoczyńska menyebutkan, beberapa waktu lalu dirinya pernah mengunjungi kampus Institut Teknologi Bandung, yang kebetulan mempunyai kaitan historis dengan Polandia melalui geologis berkebangsaan Polandia, Profesor J. Zwierzycki yang sempat bekerja di Indonesia pada tahun 1920-an, termasuk di wilayah Jawa Barat.
Selain itu, delegasi juga pernah mengunjungi dua museum, Museum Geologi dan Museum Konferensi Asia Afrika.
“Polandia menawarkan pendidikan tinggi berstandar Eropa dengan akses teknologi mutakhir dan masyarakat yang terbuka. Namun biaya pendidikannya diklaim tidak sampai sepersepuluh dari total biaya kuliah dan biaya hidup selama pendidikan di Amerika Serikat dan Eropa Barat, ini kesempatan yang baik juga,” ujar Beata.
Untuk memfasilitasi akses masyarakat Indonesia terhadap tawaran itu, Kedubes Polandia di Jakarta mengusulkan agar pemerintah daerah di Indonesia dan pengusaha lokal dapat menawarkan beasiswa khusus untuk pendidikan di Polandia yang diklaim 90 persen lebih murah dibanding negara Barat lain.
“Dengan besaran beasiswa yang sama, jumlah pemuda-pemudi yang dapat meraih pendidikan idaman dan berkontribusi bagi pembangunan daerahnya, berjumlah sepuluh kali lipat dibandingkan dengan program ke negara barat lain,” ucap Stoczyńska.
Pada November 2018, jumlah penerima beasiswa sebanyak 20 orang. Mereka adalah angkatan pertama program beasiswa. Selain itu, ada juga puluhan pelajar Indonesia lainnya yang telah menempuh pendidikan di Polandia sejak beberapa tahun sebelumnya. Mal