Tekanan Perencanaan Agregat di Masa Pandemi Bidang Jasa & Manajemen Pendapatan

- Penulis

Senin, 2 Agustus 2021 - 11:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANDEMI membuat perekonoiman ambruk. Akibatnya, sektor industri menurun drastis, ditambah Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Membuat daya beli masyarakat makin melemah.

Tak hanya itu, banyak industri yang tutup akibat kebijakan PPKM, dimana pasokan dan suplay material kepada pelanggan ikut terganggu. Imbasnya, para pelaku bisnis,  semakin khawatir, perusahaannya tak kan mampu bertahan.

Karena itu, perusahaan harusnya melakukan Perencanaan produksi dimulai dengan meramalkan permintaan secara tepat sebagai input utamanya. Selain peramalan, input-input untuk permintaan produk tersebut juga harus memasukkan pesanan-pesanan aktual yang telah dijanjikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebutuhan spare-part dan service kebutuhan persediaan gudang, dan penyesuaian tingkat persediaan dan sebagaimana yang telah ditentukan dalan perencanaan strategi bisnis semuanya menjadi terkendala dengan kebijakan yang ada selama Pandemi COVID-19.

Perencanaan agregat ( agregat planning) juga dikenal sebagai penjadwalan agregat adalah suatu pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (biasanya antara 3 hingga 12 bulan ke depan).

Pandemi COVID-19 juga membuat ketidakpastian Perencanaan agregat dapat digunakan untuk menentukan jalan terbaik dalam memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerja lembur, tingkat subkontrak dan variable lain yang dapat dikendalikan.

Agregat Planning merupakan suatu proses penetapan tingkat output / kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan minimasi total biaya produksi.

Beberapa metode yang dikenal dalam perencanaan agregat, antara lain pendekatan intuitif, matematika, serta metode tabel dan grafik.

Dalam pendekatan intuitif, manajemen menggunakan rencana yang sama dari tahun ke tahun. Penyesuaian dilakukan dengan intuisi hanya sekadar untuk memenuhi permintaan baru. Apabila rencana yang lama tidak optimal, pendekatan ini mengakibatkan pemborosan yang berkepanjangan.

Pendekatan matematika dilakukan dengan menggunakan teori, seperti pemrograman linier, kaidah keputusan linier, model koefisien manajemen, metode transportasi, dan simulasi.

Pemograman linier merupakan teknik pengambilan keputusan Lmtuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas di antara berbagai kepentingan seoptimal mungkin.

Pemograman linier merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan menggunakan clasar analisis kuantitatif.

Dengan menggunakan teori ini, hasil yang optimal dapat diperkirakan, seperti berapa unit produk yang harus dibuat, berapa shift produksi yang dioperasikan, atau berapa unit persediaan barang yang disimpan.

Perencanaan agregat dalam bidang jasa pada prinsipnya sama dengan perencanaan agregat manufaktur. Tujuannya memperoleh suatu pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan.

Dibandingkan manufaktur, strategi perencanaan agregat pada perusahaan jasa agak lebih terbatas karena tidak mungkin dilakukan pengaturan persediaan sebagai sumber kapasitas.

Dalam perusahaan jasa, strategi yang dilakukan lebih sering ke arah pengendalian perrninta­an atau pengendalian tenaga kerja.

Pengendalian permintaan dilakukan dengan promosi, kerja sama/subkontrak, atau peng­aturan harga (pricing), sedangkan pengendalian tenaga kerja dilakukan dalam bentuk pengaturan jumlah karyawan atau jumlah jam kerja.

Manajemen pendapatan atau hasil (revenue for yield) management adalah proses perencanaan agregat dalam mengalokasikan sumber daya langka perusahaan bagi pelanggan pada harga yang akan memaksimalkan pendapatan.

Banyak perusahaan untuk merubah manajemen pendapatan melalui E commerce (perdagangan elektronik) di mana kegiatan jual beli barang/jasa melalui jaringan elektronik.

Sejak era Revolusi Industri sebelum virus corona mewabah, bisnis online sudah menjadi pilihan banyak orang karena sistemya yang sangat fleksibel berjualan dirumah, transaksi melalui m-bangking, dan barang pun siap untuk dikirim.

Pada masa Pandemi semakin tinggi Di tambah sekarang dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mobilitas orang terhenti, perubahan pola komsumsi masyarakat menjadi online merupakan peluang besar bagi UMKM yang sudah menggunakan E commerce dalam memasarkan produk-produknya. Sehingga bisa memaksimalkan pendapatan di masa Pandemi.

Tujuan utama manajemen pendapatan adalah memaksimalkan pendapatan dengan menyesuaikan pola permintaan. Dengan begitu, perusahaan dapat menjual produk yang tepat kepada pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat dan harga yang tepat.

Inti dari disiplin ini adalah memahami persepsi pelanggan tentang nilai produk dan secara akurat menyelaraskan harga, penempatan, dan ketersediaan produk ke setiap segmen pelanggan.

Manajemen pendapatan mencoba untuk mengoptimalkan hasil keseluruhan melalui proses segmentasi pasar yang kompleks, diskriminasi harga (misalnya mengenakan harga yang berbeda), dan membedakan paket produk.

Restoran, maskapai penerbangan, dan hotel adalah sistem jasa yang menggunakan rencana agregat. Tetapi dengan Pandemi mengalami Stagnam atau ketidakpastian dengan aturan-aturan yang sekarang menjadi kendala perusahaan jasa ataupun perusahaan di bidang produksi,  Sistem jasa tersebut juga mengalami ketidakpastian dalam menghadapi permasalahan di masa Pandemi. ***

Komentari

Berita Terkait

H. Yoko Puas Kongres PSSI Berjalan Sukses
PT KAI Daop 2 Bandung Siagakan 783 Petugas Keamanan
Hendry Sebut Pembekuan PWI Jabar Sah Karena Hal Ini
H. Laga Dukung Arief Prayitno Kembali Pimpin PORLASI Jabar
Zulmansyah Sekedeng Tegaskan PWI Jabar Masih dibawah Kepemimpinan Hilman Hidayat
Hilman : Sudah dipecat, Hendry CH Bangun Tak Punya Wewewang Bekukan PWI Jabar
Farhan Ajak Tingkatkan Ibadah Melalui I’tikaf
Majukan Karate Pemkot Siap Kolaborasi dengan FORKI

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 14:26 WIB

H. Yoko Puas Kongres PSSI Berjalan Sukses

Senin, 24 Maret 2025 - 12:23 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Siagakan 783 Petugas Keamanan

Minggu, 23 Maret 2025 - 21:42 WIB

Hendry Sebut Pembekuan PWI Jabar Sah Karena Hal Ini

Minggu, 23 Maret 2025 - 17:31 WIB

H. Laga Dukung Arief Prayitno Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 23 Maret 2025 - 16:52 WIB

Zulmansyah Sekedeng Tegaskan PWI Jabar Masih dibawah Kepemimpinan Hilman Hidayat

Berita Terbaru

FEATURED

H. Yoko Puas Kongres PSSI Berjalan Sukses

Senin, 24 Mar 2025 - 14:26 WIB

FEATURED

PT KAI Daop 2 Bandung Siagakan 783 Petugas Keamanan

Senin, 24 Mar 2025 - 12:23 WIB

FEATURED

Hendry Sebut Pembekuan PWI Jabar Sah Karena Hal Ini

Minggu, 23 Mar 2025 - 21:42 WIB

DUKUNGAN : H. Laga (kedua kiri) bersalaman dengan Arief Prayitno di salah satu acara. H. Laga mendukung Arief Prayitno kembali pimpin PORLASI Jabar. Foto RRI

FEATURED

H. Laga Dukung Arief Prayitno Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 23 Mar 2025 - 17:31 WIB