BANDUNG, PelitaJabar – Tim bulutangkis PON Jawa Barat dihadapkan dengan dilema. Benturan waktu pertandingan antara ajang Thomas dan Uber bersama PON membuat Pengprov PBSI memainkan rencana berikutnya.
Seperti diketahui Kejuaraan Thomas dan Uber akan digelar di Jerman mulai 9 hingga 17 Oktober 2021. Sementara Cabang Bulutangkis akan dimainkan di PON Papua mulai 5 – 14 Oktober 2021.
‘Ini kita sudah prediksi sebelumnya. Makanya srategi berikutnya kami mainkan. Karena bagaimana pun kepentingan negara pada ajang Thomas dan Uber harus kita dahulukan diatas kepentingan Jawa Barat di PON,’ kata Wakil Ketua I Pengprov PBSI Jawa Barat Prof. Herman Subarjah di ruang Kominfo Lantai II KONI Jabar Rabu (1/09/2021).
Menurutnya, beberapa atlet Jabar masuk dalam skuad tim Uber, sehingga dipastikan gagal memperkuat Jabar di PON.
Terkait kalender event bulutangkis internasional tersebut, pihaknya menyikapi serius, terutama Piala Thomas & Uber yang membawa nama baik negara dan bangsa, sehingga event itu harus diutamakan.
‘Siapa pun sepakat kalau Thomas dan Uber itu adalah event tertinggi kejuaraan bulutangkis di dunia. Atas nama bangsa dan negara kami tentu mengaprisiasi atlet kami untuk mewakili Indonesia,’ papar Prof Herman.
Khusus Thomas dan Uber, bagi atlet Pelatnas yang terpilih jelas, harus bertanding pada kejuaraan itu. Namun konsekkuensinya juga ada daerah peserta PON yang atlet bulutangkisnya tidak bisa main di PON 2021. Seperti Jabar, DKI, Jateng dan Banten. Bahkan mungkin juga ada yang dari Jatim atau Papua.
‘Saat ini Jabar masih menunggu apakah longlist PP PBSI dan PB PON yang memuat nama nama atlet bulutangkis yang sudah ditetapkan tanding pada PON XX sejak 2019 itu bisa berubah atau seperti apa,tambahnya.
Bila PP PBSI maupun Pengurus Besar PB PON Cabor Bulutangkis merubah atau menetapkan, maka pasti ada plus minusnya.
‘Contoh bagian putri Jawa Barat, Gregoria Mariska Tanjung. Bisa dipastikan memperkuat Uber Indonesia. Artinya hilang emas nomor tunggal putrinya. Karena Gregoria adalah pemain andalan kita,’ katanya.
Dengan kondisi tersebut, peluang emas di PON, bergeser ke beregu putra dan tunggal putra, tetap mentargetkan 2 emas.
Hanya saja, jika sebelumnya target ada di beregu putri dan tunggal putri, sekarang ada di beregu putra dan tunggal putra. Artinya pada PON 2021 di GOR Waringin Jayapura, peluang tetap terbuka untuk tim PON Jawa Barat.
‘Jawa Barat dibagian putra ada Panji Ahmad Maulana eks pelatnas dan juara Austria Open Mei 2021. Jabar juga masih menyimpan pemain andalannya seperti Saifi Riska Nurhidayah dibagian putri,’ pungkasnya. Joel