BANDUNG, PelitaJabar – Guna menurunkan kasus stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung menggandeng Rumah Aqiqah.
Ketua TP-PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memiliki tugas untuk menuntaskan permasalahan stunting yang kian hari kian meningkat.
“Tentu saja harus ada inovasi-inovasi yang dilakukan oleh semua pihak. Apalagi PKK yang berbasis gerakan masyarakat harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,” tuturnya dalam acara perjanjian kerja sama antara Bandung Tanginas bersama Rumah Aqiqah di Pendopo, Rabu (24/02/2021).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan pada 2019, terdapat 5 juta bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya, dan 27,6 persen di antaranya dalam kondisi stunting.
“Sangat berbahagia dan bersenang hati, program ini mendapat cahaya yang gemerlap dengan hadirnya aqiqah berbagi. Mari kita dukung program ini untuk menekan angka stunting di Indonesia,” ajaknya.
Tak hanya itu, guna mencegah penambahan stunting, TP-PKK melalui program Bandung Tanginas akan mengintervensi Ibu hamil se Kota Bandung agar tidak melahirkan anak yang stunting.
“Kurang lebih 5.000 yang akan kita intervensi supaya menjadi ibu hamil yang sehat,” imbuhnya.
Senada, Presiden Direktur Agro Surya, Syahid Hasan mengatakan, program aqiqah berbagi, bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam menekan penurunan kasus stunting pada anak.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini bisa mengajak pula masyarakat untuk berkontribusi menuntaskan masalah stunting,” tuturnya.
Hari ini pihaknya meng diaqiqahkan 11 anak yatim dan duafa, kemudian (makanan) didistribusikan melalui program Bandung Tanginas. Rencana kedepan minimal 1500 pak per hari. Rls