BANDUNG, PelitaJabar– Demi kenyamanan pelanggannya, terlebih menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024-2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan inovasi baru berupa penggunaan bantalan sintetis ramah lingkungan pada rel kereta api.
Langkah ini merupakan wujud nyata PT KAI dalam mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam operasional.
Bantalan sintetis ini menggantikan bantalan kayu pada jembatan baja sehingga lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien.
Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana mengungkapkan, penggunaan bantalan sintetis ini menggantikan bantalan konvensional berbahan kayu, yang selama ini bergantung pada sumber daya alam hutan.
“Bantalan sintetis yang dikembangkan terbuat dari bahan daur ulang dengan daya tahan tinggi, lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem dan tidak memerlukan penebangan pohon untuk diproduksi. Tentunya hal tersebut merupakan salah satu inovasi yang dihadirkan PT KAI sebagai solusi berkelanjutan untuk masa depan,” beber Dicky Rabu, 4 Desember 2024.
Langkah ini menjadi bagian penting dari salah satu persiapan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Terdapat 1.896 bantalan sintetis yang sudah terpasang dan sedang proses pemasangan dan ditargetkan selesai sebelum Angkutan Nataru berlangsung.
“Kami terus berinovasi untuk menciptakan operasional yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan visi KAI untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Dengan mengganti bantalan kayu dengan bantalan sintetis, kami berharap dapat berkontribusi signifikan dalam pelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan efisiensi jangka panjang,” tambahnya.
Berikut Keunggulan Bantalan Sintetis
1. Ramah Lingkungan:
Dibuat dari material daur ulang, mengurangi limbah plastik dan mengurangi deforestasi.
2. Daya Tahan Tinggi:
Bantalan ini memiliki masa pakai lebih panjang, tahan terhadap cuaca ekstrem, serta lebih kuat dibandingkan bantalan kayu.
3. Efisiensi Biaya:
Dengan umur pemakaian yang lebih panjang, biaya perawatan dan penggantian dapat ditekan.
“Kami terus berkomitmen dan mempromosikan inovasi berbasis keberlanjutan di sektor transportasi serta mengimplementasikan inovasi ramah lingkungan yang berkelanjutan di berbagai aspek operasional. Kami juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung pelestarian lingkungan untuk jangka panjang,” pungkas Dicky. ***